Medan (pewarta.co) – Pekerjaan pengorekan parit di Gang Wongso Kelurahan $idorame Barat I Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan, telah menimbulkan keresahan bagi masyarakat dan para pengguna jalan.
Pasalnya, lantaran banyaknya tumpukan material batu coran bercampur tanah dan pasir hasil pengorekan, yang diparkirkan “menggunung” hingga ke tengah badan jalan.
“Kami benar benar resah sejak adanya tumpukkan korekan parit di Gang Wongso ini. Jadi sulit kami melakukan aktivitas dengan berkendaraan, belum lagi jadi terlihat kupak kapiknya lingkungan kami ini,” ujar Avid salah seorang warga Gang Wongso, Jumat (03/12/2021).
Menurutnya, sebenarnya warga sangat mendukung adanya suatu pembangunan di lingkungan tempat tinggalnya, asalkan dikerjakan secara profesional, dalam artian boleh dilakukan pengorekan, asal material pengorekannya langsung diangkut dan dipindahkan.
” Kalau tumpukan material tersebut tetap dibiarkan dan pengorekan terus dilanjutkan, ini sama artinya pihak yang mengerjakan ingin “mengurung” warga dan mematikan langkah keseharian kami,” tambahnya.
Bahkan hasil kerjaan pengorekan juga terkesan menjadi sia sia, sebab akhir akhir ini sering turun hujan, sehingga tumpukan material korekannya kembali lagi masuk ke parit bahkan menyebar sehingga membuat jalanan menjadi licin sehingga warga harus jadi ekstra hati hati bila melintas.
Umumnya, titi coran yang dibangun warga untuk masuk ke halaman rumahnya juga dihancurkan karena pengorekan parit itu, sehingga kini warga jadi tak bisa lagi memasukkan kendaraannya ke rumahnya bahkan terpaksa harus mengeluarkan biaya untuk memarkirkan dan menyimpan kendaraannya di tempat penitipan yang jauh jaraknya dari tempat tinggalnya.
Hal senada dikatakan Wo Nani, warga setempat. Akibat menghindari gunungan material korekan parit itu, seorang ibu rumah tangga setempat nyaris menjadi korban setelah tergelincir melewati titi darurat yang dibuat pihak pekerja proyek.
Kami juga sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan seorang warga Hendrik Tampubolon yang secara sukarela memindahkan tumpukan material bekas korekan parit, namun sayangnya tenaga yang dikeluarkannya tidak sebanding dengan banyaknya tumpukan material yang menggunung tersebut.
“Kami warga disini tidak melarang adanya pengorekan parit, asal kan tidak menimbulkan masalah baru bagi kami. Kalian yang tidak tinggal disini, enaklah bekerja dapat untung melakukan pengorekan, sementara kami yang tinggal disini yang menanggung penderitaannya,” ujar para ibu ibu.
Kepala Lingkungan setempat Indra ketika dilaporkan warga tentang keresahannya melalui pesan WA mengatakan, pihaknya sudah meminta pihak melakukan galian untuk memberesi pekerjaannya.
“Udah dibilang tadi bang, di beresin hari ini galian sedimennya bang. Ya, nanti aku kesitu, ini lagi di kantor camat,” jawabnya.(red)