Medan (Pewarta.co) – Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) di Sumatera Utara hingga 31 Mei 2025 mencapai Rp1,28 triliun atau 57,87 persen dari target APBN sebesar Rp2,21 triliun.
“Capaian ini mencerminkan kinerja yang stabil dan tumbuh dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” kata Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Sumut I Arridel Mindra, Selasa (24/6/2025).
Dijelaskannya, peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan dua komponen utama PNBP, yakni PNBP Lainnya dan pendapatan Badan Layanan Umum (BLU).
Realisasi PNBP Lainnya mencapai Rp622,94 miliar,
atau setara 88,65 persen dari target, tumbuh sebesar 5,43 persen secara tahunan (YoY). Kontraksi ini diharapkan melakukan akselerasi kinerja dari satuan kerja kementerian/lembaga (K/L) di daerah.
Di sisi lain, pendapatan BLU mengalami
peningkatan yang signifikan, mencapai Rp658,32 miliar, atau 43,56 persen dari target dan tumbuh 15,18 persen dibanding tahun sebelumnya.
“Hal ini menunjukkan perbaikan layanan dan tata kelola keuangan pada unit-unit BLU, baik di bidang pendidikan, kesehatan, maupun layanan teknis lainnya,” ujarnya.
Hingga 31 Mei 2025, sebutnya, realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor aset, piutang dan lelang di wilayah Sumatera Utara tercatat sebesar Rp55 miliar, atau setara dengan 52,17 persen dari total target PNBP sebesar Rp92,72 miliar.
Menurutnya, capaian ini menunjukkan kinerja yang cukup baik di tengah dinamika pemanfaatan aset negara dan aktivitas lelang yang terus berkembang.
Secara rinci, realisasi PNBP dari aset mencapai Rp24,49 miliar atau 47,10 persen dari target, dengan pertumbuhan tahunan (year-on-year/YoY) sebesar 18,85 persen.
Peningkatan ini terutama berasal dari kegiatan sewa, penjualan barang rampasan/tegahan, serta pemanfaatan aset dalam bentuk sewa tanah atau bangunan.
Pendapatan ini juga didukung oleh kontribusi dari sektor Badan Layanan Umum (BLU).
Sementara itu, PNBP dari piutang negara mencatat realisasi sebesar Rp44,65 juta, atau 86,88 persen dari target. Pertumbuhan sebesar 70,83 persen year-on-year didorong oleh pembayaran angsuran dari debitur perorangan, terutama dari sektor usaha kecil dan menengah.
Penurunan outstanding piutang negara juga menjadi faktor pendukung kinerja positif ini. Adapun PNBP dari sektor lelang menjadi penyumbang terbesar dengan realisasi sebesar Rp30,46 miliar, atau 74,90 persen dari target tahunan.
Kinerja ini mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 64,01 persen dibanding tahun sebelumnya, didorong oleh pelaksanaan berbagai jenis lelang, baik lelang eksekusi hak tanggungan, lelang barang rampasan, maupun lelang harta pailit.
PNBP lelang berasal dari komponen Bea Lelang baik dari pihak penjual maupun pembeli. Capaian ini mencerminkan tingginya minat dan efektivitas pelaksanaan lelang oleh Kanwil DJKN Sumatera Utara dalam mengelola aset dan piutang negara secara optimal. (gusti)