Medan (Pewarta.co) – Delapan puluh tahun sudah Sang Saka Merah Putih berkibar di langit nusantara, menjadi saksi bisu perjuangan panjang penuh pengorbanan. Delapan dekade pula rakyat Indonesia menghirup udara kemerdekaan anugerah agung yang lahir dari darah, air mata, dan tekad para pendahulu.
Di momen bersejarah ini, Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Media Ternama di Kota Medan Fajar Trihatya, SE, menyerukan agar rakyat Indonesia menyalakan kembali api perjuangan yang diwariskan para pahlawan. Baginya, kemerdekaan bukan sekadar catatan sejarah, melainkan amanah suci yang wajib dijaga dan diwujudkan dalam kerja nyata
Delapan puluh tahun Indonesia merdeka bukan waktu yang singkat. Ini bukti kekuatan, persatuan, dan pengorbanan para pendahulu. Kini saatnya kita melanjutkan tongkat estafet perjuangan dengan aksi nyata,” tegas Fajar penuh semangat, Senin (11/8/2025).
Fajar mengingatkan, kemerdekaan adalah hadiah terbesar yang hanya diraih dengan keteguhan hati dan keberanian luar biasa. Semangat para pahlawan, katanya, tidak boleh dibiarkan redup. “Kita adalah penerus bangsa yang harus menjaga tanah air dengan ilmu, cinta, dan kontribusi nyata,” ujar pria yang juga menjabat Ketua LPKP Sumut sekaligus Pemimpin Redaksi Media ternama di Kota Medan.
Menurutnya, merah putih tidak hanya berdiri karena tiang penyangga, tetapi karena jiwa-jiwa yang rela berkorban.
“Tugas generasi hari ini adalah memastikan Sang Saka tetap tegak, dijaga keberanian, kejujuran, dan semangat gotong royong,” tandasnya.
Fajar menegaskan, perayaan HUT ke-80 RI bukan sekadar seremoni, melainkan momentum memperkuat persatuan. “Kita kuat saat bersama. Tak ada yang lebih hebat dari bangsa yang berdiri di atas perjuangan rakyatnya sendiri,” ucapnya.
Menutup pesannya, Fajar menyerukan agar seluruh anak bangsa, di manapun berada, memelihara persaudaraan dan menjaga keutuhan negeri. “Kemerdekaan ini bukan hanya milik masa lalu. Ia adalah janji masa depan yang harus kita jaga bersama,” pungkasnya. (Syahdan/Red)