Medan (Pewarta.co) – Aktivis dan Pemerhati Masyarakat Sumatera Utara (Sumut), M Abdi Siahaan meminta kepada Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution untuk lebih jeli menanggapi permasalahan yang terjadi di lingkungan kerja jajaran Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu).
Artinya, adanya isu-isu negatif yang viral mau pun tidak viral di dinas Pemprovsu semuanya tanpa diketahui kebenarannya
“Gubsu harus bisa memilah mana isu benar atau tidak, karena penindakan oknum yang tidak bersalah itu sangat berpengaruh terhadap kinerja di dinas, termasuk keluarga, dan lingkungan tempat tinggalanya,” kata M Abdi Siahaan, Minggu (10/8).
Meski pun begitu, pria yang akrab disapa Wak Geng ini mendukung bersih-bersih di dinas jajaran Pemprovsu terhadap anggota yang benar benar bersalah. Demi mendukung program kerja Gubsu, Bobby Nasution membangun Sumut.
“Begitu jug kepada inspektorat jangan langsung menerima laporan yang masuk tanpa terlebih dahulu mengetahui kebenaran yang terjadi di lapangan, karena ada oknum tertentu demi mendapatkan kedudukan rela menjatuhkan seseorang di dinas dengan melakukan berberbagai cara,” tegasnya.
Seperti yang dialami Pelaksana harian (Plh) Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan Sumut, Ervan Gani Siahaan,yang baru menjabat empat hari.
“Baru saya menjabat 4 hari sebagai Plh Sekretaris Ketanagakerjaan Sumut, masuk surat dari oknum LSM kepada saya bahwa saya dituduh melakukan pungutan liar (pungli) kepada enam UPT dan pengadaan ATK.
Surat itu malah masuk ke meja ke kepala dinas,” kata Ervan Gani.
Menurutnya, bagaimana mungkin dirinya melakukan pungli, sementara dia baru menjabat plh baru empat hari. Bahkan surat tudingan kasus yang sebelumnya disampaikan oknum LSM melalui pesan WhatsApp (WA) yang tidak digubris Ervan Gani, kemudian laporanya masuk melalui surat kepada Ervan Gani dan ke kepala dinas.
“Anehnya, Mana mungkin surat laporan itu bisa masuk ke ruangan kadis kecuali orang dalam, setelah saya telusuri saya sudah mengetahui oknum orang memasukan surat itu,” tandas Ervan.
Kadis yang mengatahui isu laporan tersebut sudah dijelaskan duduk perkara maslah itu.
”Saya sudah jelaskan duduk perkara itu kepada kadis, Saya seperti difitnah dan itu tidak benar hanya ingin menggoyahkan kinerja dan jabatan plh saya,” kata Ervan Gani Siahaan yang juga menjabat Kepala Bidang Perlindungan Ketenagakerjaan Sumut.
Menurut Ervan sejak menjabat Plh Sekretaris banyak perubahan yang ingin dilakukan. Mulai dari pengadaan alat rumah tangga kantor, ac, dan lainnya.
Makanya, kata Ervan dari mana tudingan seseorang kepada dirinya bahwa dia melakukan pungli ke UPT. Bahkan dampak dari tudingan tersebut, Ervan Gani Siahaan yang mengikuti lelang jabatan Essolon 2 Pemprovsu kemarin untuk posisi jabatan Kepala Dinas Perhubungan Pemprovsu pada 4 Agustus 2025 kemarin, namun saat pengumuman tgl 6 agustus 2025 namanya sudah tidak ada lagi.
“Saya termenung kenapa gak masuk? Apalagi sebelum pengumuman ada oknum mengancam diri saya melalui pesan WhatsApp (WA) sambil mengirim foto diri saya,” ungkapnya.
“Apalagi ada WA berisi pengancaman mengajak saya berduel. Untuk itu saya berencana akan melaporkan kasus ini ke kepolisian, karena ada pengancaman dan membuka data pribadi diri saya untuk dipublikasikan,” tegasnya. (Red)