Medan (pewarta.co) – Polda Sumut mengirimkan 57 truk bantuan berupa bahan material untuk korban terdampak gempa di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput).
Bahan material bangunan itu disalurkan melalui Posko Penanggulangan Bencana Alam Terpadu.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan puluhan truk yang dikirim Polda Sumut untuk korban gempa Taput itu berupa material bangunan seperti semen, besi, batu bata, seng dan sejenisnya.
“Sudah terdata ada 57 truk yang kami kirim ke Tapanuli Utara (Taput) dari Polda Sumut dan jajaran, berupa bantuan bahan material untuk korban yang terdampak gempa,” kata Kombes Hadi, Selasa (11/10/2022).
Kombes Hadi mengatakan dengan bantuan yang disalurkan melalui Posko gempa Taput itu dapat meringankan dan mempercepat pemulihan kehidupan masyarakat di Taput.
“Hal ini kami harapkan dapat membantu meringankan beban saudara-saudara kita di Tapanuli Utara (Taput) yang terdampak gempa. Ini untuk mendukung perbaikan rumah-rumah yang menjadi prioritas, sesuai dengan perintah Bapak Kapolda, sehingga kondisi di sana cepat pulih,” ungkapnya.
Sebelumnya, Polda Sumut dan jajaran telah mengirimkan 12 truk berupa bantuan sembako kepada korban gempa di Taput.
Polda Sumut juga mengirimkan 295 personel ke lokasi terdampak gempa guna mendukung upaya penyelamatan, membangun tenda pengungsian dan membersihkan puing reruntuhan akibat gempa.
*Hasil Verifikasi 1.285 Rumah Rusak
Ketua Sekretariat Posko Penanganan Darurat Bencana Alam Gempa Bumi Tapanuli Utara (Taput) Indra Sahat Hottua Simaremare menyebut jumlah rumah yang rusak akibat gempa ada 1.285 rumah.
Data jumlah rumah yang rusak akibat gempa magnitudo 6,0 di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) pada Sabtu (1/10), itu berdasarkan hasil verifikasi dan validasi yang dilakukan.
“Meski ada 2.626 unit rumah warga rusak yang dilaporkan, namun berdasarkan hasil verifikasi dan validasi data di sekretariat posko, hanya 1.285 rumah rusak yang akan direhabilitasi,” kata Indra Sahat Hottua Simaremare di Tarutung, Jumat (7/10/2022).
Dia menjelaskan rumah yang direhabilitasi sesuai kategori kerusakan.
Berdasarkan data yang telah diverifikasi itu jumlah rumah yang mengalami kerusakan ringan 64 unit, 606 unit rusak sedang, serta 588 unit rumah mengalami kerusakan berat.
Rehabilitasi rumah warga yang rusak akibat gempa yang menjadi prioritas Posko Gempa Taput tersebar di 17 wilayah desa/kelurahan, yakni di Kecamatan Tarutung sembilan desa.
Selanjutnya, di Kecamatan Sipoholon tujuh desa, Kecamatan Parmonangan sembilan desa, Kecamatan Pagaran sembilan desa, Kecamatan Siatasbarita, dan Kecamatan Pahae Julu dua desa.
“Penanganan kerusakan rumah warga menjadi prioritas pertama agar segera memberikan rasa nyaman, dan aman bagi korban gempa bumi,” sebutnya.
Menurut Indra, setelah penanganan rumah warga rampung, posko kemudian akan menangani sasaran selanjutnya seperti rumah ibadah, fasilitas umum, serta fasilitas milik pemerintah yang rusak.
“Saat ini, kami tengah menyalurkan bahan material yang dibutuhkan. Untuk pengerjaan rehabilitasi akan dilakukan secara swakelola oleh masyarakat,” katanya. (Ded/red)