Medan (Pewarta.co) – Universitas Medan Area (UMA) kembali menorehkan prestasi membanggakan.
Kampus hijau ini dinobatkan sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terbaik dan menempati peringkat 1 di Sumatra Utara versi The Impact Rank 2025, sebuah pemeringkatan internasional yang menilai kampus berdasarkan penerapan prinsip sustainable development atau pembangunan berkelanjutan.
Tak hanya itu, UMA juga menempati peringkat ke-3 terbaik untuk seluruh perguruan tinggi negeri maupun swasta di Sumut, serta peringkat 61 nasional.
“Pencapaian ini menandakan posisi UMA semakin kokoh, tidak hanya di tingkat regional tetapi juga nasional. Ini adalah pengakuan atas konsistensi UMA dalam menerapkan prinsip kampus berkelanjutan,” ungkap Rektor UMA, Prof. Dr. Dadan Ramdan, M.Eng., M.Sc, dalam acara Coffee Morning bersama sejumlah wartawan di Pendopo Tahura, Kampus I, Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Rabu (18/6/2025).
Turut mendampingi, Wakil Rektor Bidang Mutu SDM dan Perekonomian Dr. Dedi Sahputra, S.Sos., M.A., serta Kepala Bidang Humas UMA Zarina Alfandari, S.Psi.
Menurut Prof Dadan, pengakuan dari pemeringkatan internasional seperti The Impact Rank sangat berarti bagi masa depan kampus.
“Ini bukan hanya soal prestise institusi, tetapi membuka jalan lebih luas bagi alumni kita untuk bersaing di pasar kerja global,” ujarnya.
Prof Dadan mengatakan, pihaknya menargetkan semakin banyak prodi yang menyusul meraih akreditasi unggul di tahun-tahun mendatang. Apalagi, saat ini UMA yang memiliki 23 program studi, dan 6 di antaranya telah meraih akreditasi Unggul. Prodi tersebut adalah Program Doktor Ilmu Pertanian,
Magister Agribisnis, Magister Manajemen, Ilmu Komunikasi (FISIP),
Agribisnis (Fakultas Pertanian), Biologi (Fakultas Sains dan Teknologi).
Dua prodi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) kini sedang menanti hasil asesmen penilaian akreditasi unggul. Secara kelembagaan, UMA juga telah berstatus terakreditasi Unggul.
Sementara itu, rasio dosen dan mahasiswa UMA saat ini adalah 1:22, dengan jumlah 306 dosen, di antaranya.47 persen bergelar Doktor, 13 orang menyandang gelar Guru Besar.
“Ada penambahan 4 Guru Besar yang diharapkan segera dikukuhkan dalam waktu dekat,” sebutnya.
Pada kesempatan itu, Prof Dadan menyampaikan apresiasinya kepada para jurnalis dan berharap agar peran media terus menjadi mitra strategis UMA. Bukan hanya dalam publikasi prestasi, tetapi juga memberikan kritik membangun demi kemajuan kampus.
“Kami berharap media dapat terus menjadi sahabat UMA, turut mengawal perjalanan kampus ini agar semakin baik dari waktu ke waktu,” katanya.
Wakil Rektor Bidang Mutu SDM dan Perekonomian UMA, Dr Dedi Sahputra SSos MA menambahkan, coffee morning bersama wartawan ini digelar sebagai ajang ramah tamah dan mempererat hubungan antara universitas dan insan pers.
“Melalui suasana yang hangat seperti ini, kami ingin membangun kedekatan dan sinergi yang berkelanjutan demi tujuan bersama,” ujarnya.
Mengusung tema “Menjalin Kolaborasi, Menyampaikan Inovasi”, kegiatan ini juga menjadi ruang bagi UMA untuk menyampaikan berbagai informasi penting dan program terbaru secara langsung kepada media.
“Mulai dari kebijakan kampus, program akademik, kegiatan tridharma, hingga capaian-capaian UMA – semua kami harapkan bisa tersampaikan secara tepat, akurat, dan utuh ke masyarakat melalui pemberitaan media,” jelas Dedi.
Ia pun berharap, kemitraan UMA dengan wartawan tidak hanya terjalin saat momen-momen resmi saja, tapi bisa terus berkembang secara harmonis.
“Ini juga bagian dari arahan Ketua Yayasan Pendidikan Haji Agus Salim, Bapak M. Erwin Siregar, yang menekankan pentingnya menjaga keharmonisan antara UMA dan media sebagai bagian integral dari ekosistem pendidikan,” pungkasnya. (gusti)