Medan (Pewarta.co)-Menteri Agama Republik Indonesia (Menag-RI) Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi mengaku terkesima dengan pembangunan kampus Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) yang begitu banyak perkembangannya.
Pujian itu dilontarkan Menag saat menghadiri silaturahmi bersama ASN UINSU dan Ormas Islam Sumatera Utara di Gelanggang Mahasiswa kampus I Jalan Sutomo Medan, Sabtu (4/1/2020).
Hadir pada silaturahmi itu Kapoldasu Irjen Pol Drs Martuani MSi, Panglima Kodam I/Bukit Barisan, Mayjen TNI M Sabrar Fadhilah dan para tokoh MUI Sumut dan Medan, mewakili FKUB Sumut, para Ketua Ormas Islam (NU Sumut, Mathla’ul Anwar Sumut, Muhammadiyah Sumut, dan Alwashliyah Sumut).
Selain para pejabat TNI-Polri, tokoh agama dan pemimpin ormas Islam di Sumut, acara juga dihadiri para wakil rektor, kepala biro, dekan dan Wakil dekan, ASN dosen dan pegawai serta eluruh civitas akademika UIN-SU.
“Kementerian Agama RI tetap memberikan dukungan penuh untuk penambahan fasilitas kampus UINSU,” kata Menag.
Pada pertemuan itu Menag RI disambut dengan rangkaian salawat dan diulosi sebagai tanda penghormatan serta pemberian cenderamata berupa buku-buku karya dari Rektor UINSU.
Kehadiran Menag RI itu selain melakukan silaturahmi sekaligus tatap muka dengan para tokoh agama juga untuk memberikan pembinaan kepada para ASN UIN-SU dalam memasuki tahun 2020.
Selain itu juga sekaligus memeringati Hari Amal Bakti (HAB) ke 74 Kementerian Agama RI.
Menag juga mengapresiasi kepemimpinan Rektor UINSU Medan Prof Dr Saidurrahman MAg dalam memimpin kampus tersebut dalam kurun waktu hampir empat tahun.
“Saya mengapresiasi apa yang sudah diperbuat Pak Rektor selama memimpin UINSU. Ini luar biasa. Saya bangga,” ujarnya.
Menag pun berharap kepada segenap civitas akademika UINSU dan para almamaternya untuk memberikan kontribusi terbaiknya dalam upaya pembangunan bangsa yang berlandaskan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.
Pada kesempatan itu Menag mengapresiasi program yang mengangkat tema UINSU sebagai kampus terdepan dalam ekonomi Islam, deradikalisasi dan moderasi beragama ini dan berharap prestasi ini terus dilanjutkan dalam agenda besar membangun peradaban.
Menurutnya moderasi beragama adalah solusi yang melekat dengan konsep kerukunan.
“Moderasi beragama yang dimoderatkan bukan agamanya. Agama itu sudah luar biasa moderatnya. Tapi yang dimoderatkan yaitu cara kita beragama, terutama menghadapi umat beragama lainnya,” tukasnya.
Sebelumnya, Rektor UINSU Prof
Dr Saidurrahman MAg menyampaikan beberapa perkembangan kampus UINSU dalam empat tahun kepemimpinannya. Di antaranya menyoal peningkatan kualitas kelembagaan yang ditandai dengan akreditasi dan terus diupayakan meraih akreditasi unggul.
Rektor merinci sejumlah perkembangan yang sudah dibangun di masa kepemimpinannya. Pertama, sedang dibangun tujuh kampus berstandart internasional di kawasan Medan Tuntungan. Gedung kuliah itu kini sudah 70 persen rampung penyelesaiannya.
“Kampus itu nantinya, dilengkapi asrama mahasiswa yang mewajibkan setiap mahasiswa berbahasa Arab dan Inggris,” katanya.
UINSU juga sudah memiliki lahan 100 hektare lahan untuk persiapan pembangunan kampus kelima di Desa Sena, Batangkuis, Kabupaten Deliserdang. Progresnya saat ini, UINSU sudah melakukan pemanjaran Rp 6 miliar dari total pembayaran Rp 40 miliar.
“Rencananya, kampus ini akan diproyek untuk pembangunan fakultas baru, seperti kedoktaran, pertanian dan teknik. Insya Allah akan sesegera mungkini terwujud,” katanya.
Rektor berharap guna mempercepat proses penyelesaian ganti rugi lahan tersebut, pihaknya mohon dukungan kepada Menteri Agama RI untuk proses tahapan pembangunan selanjutnya.
Disamping itu, Rektor siap membawa kampus Islam terdepan dalam gerakan deradikalisasi dan mempromosikan Islam Washatiyah atau Islam moderat.
Bahkan UINSU siap mendukung gagasan Menag soal menjadikan PTKIN sebagai garda terdepan dalam moderasi beragama di Indonesia.
“Kami bertekad menjadi kampus terdepan dalam menyemai Islam Washatiyah, moderasi beragama dan antiradikalisasi serta mendukung pemerintah untuk melahirkan anak bangsa dengan karakter kuat, nasionalis, religius, taat beragama dan mencintai tanah airnya sepenuh jiwa,” kata rektor. (gusti)