Semarang (pewarta.co) – Sejak beberapa waktu terakhir, beredar scan dokumen diduga Berita Acara Pemeriksaan (BAP) anggota DPR Miryam Haryani terkait kasus e-KTP. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku lega tidak disebut menerima uang di dokumen yang tersebar itu.
Dalam dokumen tersebut, pada halaman 7 tertulis ada alokasi uang untuk Ganjar Pranowo dari Fraksi PDI Perjuangan. Menurut pengakuan Miryam yang di dokumen itu, jatah untuk Ganjar tidak sampai ke yang bersangkutan, namun diberikan ke Kapoksi Fraksi PDIP di Komisi II.
Ganjar mengaku sudah menyimak kabar terkait dokumen tersebut. Dia merasa lega karena otomatis mengkonfirmasi pernyataannya yang tidak pernah menerima korupsi sejak namanya ramai disebut dalam kasus besar itu.
“Hari ini lega, paling tidak keluarga saya juga membaca berita ini. Ganjar masih dipercaya keluarga, lah,” kata Ganjar kepada detikcom di rumah dinasnya sebelum bertolak ke Jakarta, Rabu (29/3/2017).
Namun Ganjar juga meluruskan, sebenarnya dirinya tidak menerima kemudian mengembalikan, namun menolak sejak awal. Pihaknya juga menolak beberapa kali terkait tawaran jatahnya.
“Tepatnya saya tidak pernah menerima, mungkin waktu itu bu Yani (Miryam S Haryani) yang memberikan kesaksian itu mengasih terus saya mengembalikan. Tepatnya sebenarnya dari awal kira-kira gini, ‘pak ini titipannya bagaimana’ , ‘sudah aku enggak usah,’ begitu,” terang Ganjar.
Ganjar menambahkan, dirinya juga pernah dimintai keterangan oleh KPK bersama dengan Miryam sebagai saksi. Menurutnya keterangan Miryam konsisten dalam keterangannya.
“Bu Yani waktu dikonfrontasi dengan saya dengan apa yang dituliskan itu beliau konsisten. Saya kira tidak rekayasa,” ujar politisi PDIP itu.
Dalam dokumen itu, Miryam mengaku memberikan uang ke sejumlah anggota DPR. Namun belakangan ketika di persidangan, Miryam menarik seluruh keterangannya di BAP itu. Alasannya, dia merasa ditekan saat diperiksa penyidik KPK.
Terkait dengan pencabutan BAP itu, Ganjar menegaskan itu hak Maryam. Menurutnya Maryam merupakan orang yang jujur saat memberikan keterangan.
“Ya itu haknya dia. Kalau saya lihat konsistensi selama 3 kali, tidak berubah. Dugaan saya dia jujur,” pungkasnya.
Usai wawancara Ganjar bergegas masuk mobil menuju Bandara Ahmad Yani Semarang untuk menuju Jakarta. Besok, Kamis (30/3) Ganjar akan menjadi saksi bersama 6 orang lainnya dalam kasus korupsi e-KTP. (dtc)