Medan (pewarta.co) – Suasana sakral penuh kekhidmatan sekaligus meriah menyelimuti halaman kediaman keluarga besar H. Hilman Lubis, SH, MH di Kota Medan, Rabu (18/6/25).
Saat itu prosesi adat Mangalo Alo Mora digelar menyambut kedatangan Bupati Batu Bara, H. Baharuddin Siagian, SH, M.Si bersama keluarga besar dan rombongan dalam rangkaian pesta pernikahan putri tercinta, Luthfa Taqwima Siagian, SH yang telah dipersunting oleh Adi Perdana Lubis, SH, M.Kn.
Sebagai Mora, yaitu pihak yang memberikan boru (putri), kehadiran Bupati Batu Bara dalam adat ini disambut dengan penghormatan tinggi oleh pihak anak boru, yakni keluarga mempelai pria asal Padang Lawas. Namun perhatian para undangan dan pengetua adat tersita bukan hanya oleh ritus adat yang sakral, tetapi juga oleh kepiawaian Bupati Baharuddin Siagian saat manortor diiringi gondang Mandailing yang menghentak penuh semangat.
Mengenakan busana adat lengkap khas Tapanuli Selatan, Bupati tampil percaya diri, tenang, dan anggun. Gerakan tangannya selaras dengan irama gondang, ayunan kaki mengikuti pola tortor yang khas—mewakili penghormatan, nilai kekerabatan, dan keagungan adat Mandailing-Angkola. Pengetua adat dari Padang Lawas yang hadir pun tampak takjub.
> “Kami terpesona, benar-benar salut. Beliau tidak hanya datang membawa boru, tapi membawa jiwa adat. Ini pertanda bahwa beliau pemimpin yang berakar pada budaya,” ujar salah satu pengetua adat dari Padang Lawas dengan nada kagum.
Tidak hanya Bupati yang mencuri perhatian. Ibu Henny Heridawaty Pohan, SH, istri Bupati Batu Bara, juga turut tampil manortor bersama ibunda dari mempelai pria, Dra. Erpi Desrina Hasibuan, SH, MH. Kedua perempuan tersebut menari dengan gerak halus namun penuh makna. Sementara itu, H. Hilman Lubis, SH, MH, ayah dari mempelai pria, juga turun manortor berdampingan dengan Bupati, menyambut Mora dengan penuh khidmat, seolah melukiskan keharmonisan dua keluarga dalam semangat adat dan cinta kasih.
Suasana adat benar-benar terasa kuat hari itu. Para pengetua adat dari kedua belah pihak, termasuk dari Kabupaten Batu Bara, ikut menguatkan makna acara. Tercatat hadir di antaranya: Banhun Siagian, Oscar Siagian, Ketua Panitia Prosesi Pernikahan H. Eddy Syofian Purba, H. M. Rahmadhani Lubis, SE, MM, Panji Wibisana Lubis, serta sejumlah tokoh seperti H. Nurdin Lubis, H. Arsyad Lubis, H. Daudsyah, Ustadz Sakhira Zandi, Elyuzar Siregar, dan H. OK Zulkarnain. Juga Wakil Bupati Batu Bara Syafrizal SE, MAP. Semuanya turut manortor bersama dalam irama budaya yang menggema semangat persaudaraan dan pelestarian tradisi.
Acara Mangalo Alo Mora ini menjadi puncak dari hari penuh makna. Sebelumnya, pada Selasa (17/6/25), Bupati Batu Bara juga telah mengutus rombongan untuk menyerahkan seekor kerbau jantan sebagai Boan-boan ni Mora, simbol hadiah dan penghormatan dari Mora kepada pihak anak boru. Penyerahan dilakukan secara adat, dan kerbau tersebut dijadikan bagian dari sajian pesta untuk keluarga besar anak boru.
Acara berlanjut hingga malam hari dengan tortor dan prosesi adat tambahan yang berlangsung hangat dan penuh tawa. Tamu-tamu berdatangan dari berbagai daerah, termasuk tokoh-tokoh masyarakat dari Batu Bara dan Padang Lawas. Musik gondang tidak berhenti dimainkan, dan para hadirin larut dalam semangat kebersamaan yang terpancar dari semangat adat yang hidup.
Dalam pelaminan, Luthfa Taqwima Siagian dan Adi Perdana Lubis tampak tersenyum bahagia menyaksikan orang tua mereka begitu menyatu dalam harmoni adat. Dalam momen langka itu, nilai-nilai kekeluargaan, adat, dan kepemimpinan seakan berpadu. Semua itu terekam dalam satu gerakan tortor yang penuh makna.
Pesta adat ini bukan hanya mempererat dua keluarga besar, tetapi juga memberi pesan bahwa seorang pemimpin yang menghargai akar budaya akan lebih mudah diterima dan dicintai oleh rakyatnya. Bupati Batu Bara Baharuddin Siagian menunjukkan bahwa kehadiran pemimpin dalam ruang adat bukan sekadar simbol, tetapi juga penguat identitas dan inspirasi bagi generasi muda untuk mencintai budaya. (red)