Batubara (Pewarta.co)-Diduga panik memikirkan biaya menghidupi keluarganya, seorang Tenaga Kerja Sukarela RSUD Batubara menabrak tiang saat bekerja.
Akibatnya, TKS RSUD Batubara bernama Salbiah alias Butet (44) yang bertugas sebagai cleaning servis mengalami luka pada pelipisnya.
Sebab, hingga masuk pekan kedua bulan November Tahun 2018, kepastian pembayaran honor 25 TKS RSUD Batubara masih samar-samar.
Karena, janji petinggi Kabupaten Batubara beberapa waktu lalu masih terus dinantikan para TKS yang belum menerima honor sejak Januari 2018 silam.
“Mungkin karena bebanku sudah terlalu banyak hingga kepalaku pusing dan sempoyongan sampai menabrak ting dan terjatuh,” ujar Salbiah yang mengaku telah tujuh tahun mejanda ini, Senin, (12/11/2018).
Ironisnya, ketika ditanya sumber dana dirinya menghidupi keluarganya selama honornya belum dicairakan oleh Pemerintah Kabupaten Batubara, tulang punggung keluarga ini mengaku hidup dari belas kasihan orang.
“Sebenarnya saya malu mengharapkan belas kasihan orang. Tapi apalah dayaku, demi menghidupi keempat anak terpaksa kuterima,” kata Salbiah sembari mengaku tidak memiliki sumber penghasilan lain.
Jangan Hanya Memberi Angin Sorga
Menanggapi kehidupan TKS RSUD Batubara yang menanti kepastian pembayaran honor, pemerhati sosial dan kemasyarakatan Batubara, Mazlan angkat bicara.
“Kita berharap pemkab Batubara melalui dinas terkait menyegerakan pembayaran honor mereka. Jangan hanya memberikan ‘angin sorga’ namun secara konkrit harus berbuat. Sebab persoalan gaji adalah hak azasi dan menyangkut hak hidup pekerja,” tegasnya. (ril/rks)