Batubara (pewarta.co) – Dimasa pandemi Covid-19 saat ini yang teramat membuat sulit masyarakat dengan terpuruknya berbagai aspek ekonomi, baik petani maupun perkebunan.
Di tengah keterpurukan ekonomi tersebut, hadir sosok seorang Bhabinkamtibmas Polres Batubara, Bripka Suyetno yang membuat terobosan baru dengan membudidayakan ulat magot menjadi makanan ternak, unggas, ikan sampai ke tanaman keras.
Bripka Suyetno yang dijumpai awak media tentang budidaya ulat magot dan limbah sisanya pada Kamis, 2 Desember 2021 mengatakan sangat praktis dalam membudidayakan ulat magot yang berguna untuk pakan ternak, pertanian juga perkebunan.
“Ulat magot sangat berguna dan banyak manfaat peternakan juga perkebunan khususnya di Kabupaten Batubara yang masyarakatnya hampir seluruhnya berkebun dan bertani,” ujar Suyetno.
Bripka Suyetno menjelaskan saat ini dirinya memiliki lahan untuk membudidayakan ulat magot dengan lahan seluas setengah hektar yang dibantu dengan enam orang pekerjanya.
“Selain menjual ulat magot untuk pakan ternak maupun pupuk, kami juga beternak dan berkebun dan hasilnya sangat memuaskan lebih dari 70 persen. Saya dapat memangkas anggaran pakan dan pupuk dari biasanya yang digunakan untuk dana awal menanam ubi maupun sawit,” katanya.
“Kalau kita lihat hasil panen dengan menggunakan pupuk kompos ulat magot ini hasilnya sangat memuaskan bisa lebih baik dari pupuk awal yang kami pakai,” ujar Suyetno.
Dijelaskan Suyetno, saat ini ia keliling, mengajak masyarakat petani dan peternak agar ikut menggunakan dan membudidayakan ulat magot agar bisa menjadikan desa di daerahnya semakin sejahtera.
“Kita hanya memakai bahan dasar limbah sawit yang ada di sekitar kita untuk beternak ulat magot tersebut,” ungkapnya.
Seorang penduduk desa, Faisal (50) yang saat ini masih memakai pupuk kompos ulat magot mengatakan awalnya ia hanya coba-coba membeli pupuk kompos magot.
“Karena saya lihat sangat murah dijual hanya Rp15. 000 per 25 kilogram, semetara kalau saya beli pupuk yang saya pakai biasa Itu sampai Rp185.000 per kilogram. Namun saya lihat ini sangat baik diberikan ke tanaman ubi dan sawit saya hingga saya sekarang bisa membeli lahan yang lebih besar lagi sejak mempergunakan pupuk kompos magot tersebut. Hasilnya pun sangat memuaskan,” pungkas Faisal. (Dedi/red)