Moskow (pewarta.co) – Rusia mengaku sangat khawatir jika Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk menyerang Korea Utara (Korut) secara sepihak. Hal ini diungkapkan Rusia menjelang kunjungan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (11/4/2017), dalam kunjungan perdananya ke Rusia sebagai Menlu AS, Tillerson akan menggelar pembicaraan langsung dengan Menlu Rusia, Sergei Lavrov. Pertemuan keduanya dijadwalkan akan digelar pada Rabu (12/4/2017) waktu setempat.
Dalam pernyataan menjelang kunjungan Tillerson, Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan kekhawatiran atas banyak aspek dalam kebijakan luar negeri AS, termasuk soal konflik Libya, Yaman dan Suriah. Namun Rusia menyatakan paling khawatir soal Korut.
“Kami sungguh khawatir soal apa yang ada di dalam pikiran Washington untuk Korea Utara, setelah negara itu (AS) mengindikasikan kemungkinan skenario militer secara sepihak,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia.
“Penting untuk memahami bagaimana hal itu akan sesuai dengan kewajiban kolektif untuk denuklirisasi Semenanjung Korea, sesuatu yang didasarkan pada resolusi Dewan Keamanan PBB,” imbuh pernyataan itu.
Baca juga: Dikirim ke Semenanjung Korea, Kapal Induk AS Bertenaga Nuklir
Rusia mengecam keras serangan rudal AS ke pangkalan udara Suriah pada Jumat (7/4/2017), dengan menyebutnya sebagai serangan ilegal terhadap sebuah negara berdaulat.
Serangan ke Suriah itu memicu kekhawatiran di Rusia, bahwa Trump yang awalnya dipikir akan isolatif, kini menjadi semakin percaya diri untuk menggunakan kekuatan militer dalam mencapai kebijakan luar negerinya.
Lebih lanjut, Kementerian Luar Negeri Rusia berharap pembicaraan dengan Tillerson akan produktif. Rusia juga mengharap AS sepakat untuk dilakukannya penyelidikan internasional terhadap serangan gas saraf di Suriah pada 4 April lalu, yang memicu serangan rudal AS. (red/dtc)