Jakarta (pewarta.co) – Kombes Pol Johnny Eddizon Isir menjadi satu-satunya polisi asal Papua yang menjadi ajudan presiden. Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut, terpilihnya Johnny sebagai ajudan presiden memberi catatan sejarah baru.
“Ya mudah-mudahan secara pribadi, ini satu sejarah. Sejarah pertama kali orang Papua bisa menjadi ajudan presiden. Pertama juga orang dari Polri ajudan presiden orang Papua,” ujar Jenderal Tito kepada wartawan di Metro Kopitiam Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (16/8/2017).
Dipilihnya Johnny adalah keinginan Presiden Joko Widodo untuk mendapatkan ajudan dari institusi Polri yang berasal dari Papua. Ini menunjukkan kecintaan Jokowi terhadap bangsanya.
“Ini menunjukan bapak presiden sangat memperhatikan dan cinta kepada Papua. Kemudian juga saya berpendapat bahwa presiden menunjukan nasionalisme beliau, karena memilih orang dari Papua,” lanjutnya.
Jokowi juga dinilainya ingin memperlihatkan jiwa nasionalismenya di tengah beragam suku, bangsa dan agama yang dimiliki Indonesia. Untuk sekadar diketahui, Johnny beragama kristen, sementara tiga ajudan Jokowi lainnya dari unsur TNI adalah muslim.
“Ini ada non-muslimnya. Sehingga pendapat saya itu beliau tidak melihat latar belakang itu, tapi nasionalisme beliau. Menunjukan bahwa semua sama di mata beliau, rakyat Indonesia dari Sabanv sampai Merauke, agama apa pun adalah rakyat beliau,” lanjutnya.
Lebih dari itu, dengan dipilihnya ajudan presiden dari Papua ini membangkitkan semangat kepada putera daerah terpencil dan dianggap minoritas.
Semua bangsa memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan jabatan yang strategis.
“Ini juga untuk membangkitkan semangat, spirit masyarakat Papua, masyarakat lain yang dianggap minoritas, daerah terpencil ya, menunjukan itu mampu,” tutup Tito. (red)