Medan (Pewarta.co) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat perkembangan investor di Pasar Modal telah menunjukkan pergerakan yang signifikan dari segi akses keuangan. Hal itu sejalan dengan kemajuan teknologi dan penyediaan informasi keuangan.
Kepala Kantor OJK Provinsi Sumatera Utara, Khoirul Muttaqien menyebut hingga Oktober 2024, terdapat total 608.599 single investor identification (SID) atau akun investor tercatat di Sumatera Utara. Jumlah ini mencerminkan pertumbuhan sebesar 20,57 persen yoy.
Dalam konteks instrumen investasi, reksadana menjadi pilihan yang dominan dengan jumlah investor terbanyak, mencapai 572.598. Sedangkan instrument dengan pertumbuhan rekening tertinggi adalah Saham sebesar 20,57 persen yoy.
Berdasarkan golongan umur, distribusi rekening SID terbesar di Sumatera Utara terdapat pada golongan umur 18 hingga 25 tahun atau lebih dikenal dengan demografi generasi Z, yaitu sebesar 34,92 persen dari total SID. Posisi tersebut diikuti dengan golongan umur 26 sampai 30 tahun yang merupakan irisan antara generasi Z dan generasi Y (milenial), yaitu sebesar 23,27 persen.
Selanjutnya, untuk golongan umur 31 hingga 40 atau generasi Y memiliki porsi sebesar 23,57 persen. Sedangkan untuk golangan umur 41 hingga 100 atau campuran antara generasi X dan generasi baby boomer memiliki porsi paling kecil yaitu sebesar 18,24 persen.
Muttaqien melihat distribusi ini mencerminkan peran dominan generasi muda, terutama generasi Z yang tumbuh di era digital, dalam ekosistem pasar modal di Sumatera Utara.
“Hal ini menunjukkan bahwa demografi muda menjadi kunci penggerak utama pertumbuhan pasar modal di Sumatera Utara,” ucapnya.
Dia merincikan, jumlah saham yang dimiliki oleh investor (kepemilikan saham) di Sumatera Utara bertumbuh 12,55 persen secara yoy. Dilihat berdasarkan jenisnya, kepemilikan saham dari investor perorangan mengalami pertumbuhan sebesar 8,71 persen yoy. Sementara investor berjenis institusi/perusahaan mengalami pertumbuhan sebesar 35,41 persen yoy.
Dijelaskannya, kegiatan perdagangan saham oleh investor di Sumatera Utara pada Oktober 2024 menunjukkan peningkatan, terlihat dari besarnya total nilai transaksi jual dan beli saham bulanan yang mencapai Rp11,43 triliun atau tertinggi dalam 2 tahun terakhir.
Secara kumulatif tahunan, terhitung dari Januari hingga Oktober 2024, akumulasi nilai transaksi saham tercatat sebesar Rp81,77 triliun, dengan rata-rata bulanan mencapai Rp8,18 triliun. Menurutnya, jumlah itu meningkat 5,32 persen yoy dibanding periode yang sama tahun lalu. (gusti)