Medan (Pewarta.co)-Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Syech Suhaimi mengungkapkan inflasi di Sumut pada Pebruari 2020 sebesar 0,13 persen disebabkan kenaikan beberapa harga komoditas makanan.
“Bawang putih merupakan salahsatu komoditas penyumbang inflasi tersebut,” kata Syech Suhaimi di Kantor BPS Jalan Asrama Medan, kemarin.
Suhaimi menyebutkan, selain kenaikan harga bawang putih, komoditas penyumbang inflasi lainnya adalah cabai merah, beras dan kentang.
Dia juga menyebutkan tiga kota mengalami inflasi atau Indeks Harga Konsumen (IHK) yakni Sibolga sebesar 0,69 persen, Pematangsiantar 0,12 persen dan Medan sebesar 0,14 persen.
Sedangkan dua kota lainnya mengalami deflasi yakni Padangsidempuan sebesar 0,01 persen dan Gunung Sitoli sebesar 0,73 persen.
Menurutnya inflasi pada Pebruari 2020 yang mengalami 0,13 persen itu lebih rendah dari inflasi nasional sebesar 0,28 persen
Di Februari 2020 ini, Medan 0,14 persen atau terjadi peningkatan IHK 102,95 pada Januari 2020 menjadi 103,09.
“Inflasi di Medan terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,42 persen,” ujarnya.
Kemudian kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,43 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,37 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,98 persen.
Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,04 persen dan kelompok transportasi sebesar 0,78 persen.
“Sementara kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks,” ucapnya.
Sementara dari 24 kota IHK di Pulau Sumatera ada 16 kota yang tercatat inflasi.
Inflasi tertinggi di Jambi sebesar 0,75 persen dengan IHK sebesar 104,67 persen dan terendah di Bengkulu sebesar 0,09 persen dengan IHK sebesar 103, 65 persen. (gusti)