Batubara (Pewarta.co)-Sebanyak satu dari tujuh pelajar yang diamankan dalam unjuk rasa (Unras) di Kantor Bupati Batubara dinyatakan positif narkoba.
Ke tujuh pelajar merupakan siswa di salah satu sekolah Aliyah di Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Kab Batubara.
Sementara seorang pemuda berinisial RD (16) mengaku warga Kedai Sianam, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Kabupaten Batubara dinyatakan positif narkoba setelah dilakukan tes urine.
Para pelajar berseragam putih abu-abu itu diamankan sekitar pukul 11.00 Wib saat bergabung dengan sekelompok massa yang melakukan aksi unras.
Mereka diboyong ke kantor polisi guna dilakukan pemeriksaan.
Ironisnya, selain mengkonsumsi ganja RD juga mengaku pernah ‘menggauli’ pacarnya yang masih duduk dibangku Tsanawiyah (SLTP sederajat).
Kepada wartawan di Mapolres Batubara RD serta para pelajar mengaku tidak tahu menahu maksud dari aksi unjukrasa yang mereka ikuti.
“Kami nggak tahu, kami cuma ikut-ikut saja tanpa bayaran,” aku mereka seirama.
Yasir, salah seorang guru disekolah tersebut membenarkan 5 dari 7 pelajar adalah siswannya.
Sedang seorangnya siswa berasal dari sekolah berbeda.
Kapolres Batubara, AKBP Robin Simatupang, SH MHum melalui Kasat Binmas AKP Rita Santhi, kepada wartawan mengatakan, terhadap pelajar akan dilakukan pembinaan dan mengundang para orang tua mereka untuk dibuat pernyataan. Selanjutnya akan dipulangkan.
“Kita akan panggil orang tua mereka dan akan diminta membuat surat pernyataan. Soal seorang pelajar yang positif narkona akan diserahkan ke Sat Narkoba,” terang Kasat Binmas.
Sementara Kasat Narkoba AKP Kusnadi menyebutkan akan memanggil orang tua pelajar yang positif narkona selanjutnya meminta orang tuanya untuk dilakukan rehabilitasi ke Badan Narkotika Nasional (BNN).
Berdasarkan informasi dihimpun, ke tujuh pelajar yang terlibat dalam aksi unras sekolompok masyarakat di kantor Bupati Batubara bukan soal RUU KUHP dan RUU KPK melainkan terkait dugaan penyimpangan pengelolaan Dana Desa di salah satu desa di Kecamatan Talawi.
Terkait aksi unras yang melibatkan para pelajar, hingga siang kasus tersebut masih dalam penyelidikan pihak Polres Batubara. (yuk/red)