Medan (pewarta.co) – Ketua Umum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gempur Sumut, T. Bagus Halim didampingi Sekjend LSM Gempur, T. Syahputra dan Biro Lapangan LSM, Fahrul Rozi disalah satu cafe di Medan, Sabtu (10/6/2023).
T Bagus yang juga Ketua Harian Pemuda Melayu Indonesia Sumut, meminta kepada semua pihak, khususnya, dari media cetak dan elektronik serta aplikasi online, apakah itu TikTok atau Youtube, agar menghentikan segala tampilan berita yang menyangkut polemik antara Gubsu Edy Rahmayadi dan Wagubsu Musa Rajek Shah.
Segala pemberitaan” Miring tersebut, dinilai akan mengundang kericuhan di tengah-tengah masyarakat Sumut, yang mana keduanya tak berselang lama lagi pada 5 September 2023 mendatang akan menuntaskan masa tugas sebagai pemimpin dan wakil di daerah ini yang dimana nantinya, Sumatera Utara akan dipegang oleh Pejabat Sementara (Pjs) yang mungkin, telah ditetapkan oleh Kemendagri Cq atas nama pemerintah pusat..
Lebih lanjut, T. Syahputra, sekjend LSM Gempur menambahkan, pada tahun 2024 mendatang suhu politik akan terasa panas, dimana akan terjadi pesta demokrasi, seperti Pilpres dan Pileg dan juga Pilkada secara serentak di seluruh wilayah Indonesia.
Untuk itu dimohon kepada semua pihak terkhusus media, agar jangan terpancing dengan menerima berita” Yang bisa memancing suasana yg sdh kondusif di Sumatera Utara, janganlah ada lagi berita yang menjurus mengompori atau mengegas, sehingga kedua pemimpin bisa terpecah. Sebab masyarakat Sumut yang majemuk bisa saja terpengaruh dan menimbulkan permusuhan satu dengan lainnya.
Dikatakan, seperti isu pecah kongsi (Pekong) antara Gubsu, Edy Rahmayadi dengan Wagubsu, Musa Rajek Shah atau Ijeck saat ini, telah menjadi tranding topik di tengah-tengah warga Sumut, bahkan nasional. Apalagi dikabarkan kedua tokoh ini saling sindir agar terlihat jelas ketidak harmonisannya.
Padahal itulah sebenarnya demokrasi positif, dimana setiap orang bebas mengeluarkan pendapatnya walau terlihat seperti terjadi perpecahan. Padahal keduanya dalam mengeluarkan pendapat selalu santun, santai, tenang, mengingat dua tokoh merupakan orang yang taat beragama, apalagi bapak H. Edy Rahmayadi selaku Gubernur Sumut beliau selalu mengemong terhadap siapa saja…
Ditambahkan Bagus, mungkin karena keduanya, sama-sama ingin mencalonkan diri menjadi gubernur priode lima tahun mendatang, sehingga bagi sekelompok tertentu membuat polemik dengan mengatakan telah terjadi pecah kongsi (pekong) antara Edy Ramayadi dengan Musa Rajek Shah.
Padahal itu biasa terjadi, bahkan bukan ditingkat regional dan nasional saja, tapi dibelahan dunia manapun selalu terjadi.
Makanya sangat diharapkan kepada semua pihak janganlah disalah artikan, tapi mari sama-sama menjaga sikap yang baik.
Bagus menambahkan, itu hanya sebuah permainan yang tak kekal jelang berakhirnya tugas sebagai pemimpin dan wakil.
Maka LSM Gempur juga selaku masyarakat Melayu Sumut meminta kepada semua pihak jangan la terlalu kerdil dalam berpikir apalagi melibatkan media untuk sebuah pemberitaan pecah belah.
Apalagi dengan adanya isu pecah kongsi, membuat pihaknya merasa sedih.
Sebab beberapa tahun lalu kekompakan untuk memenangkan Edy Rahmayadi dan Musa Rajek Shah menjadi pemimpin dan wakil, sangat kental terasa.
Namun saat ini mengapa bisa terpecah yang dikarenakan adanya pihak-pihak tertentu yang ingin Sumatera Utara kisruh. Apalagi suhu politik di Sumut akhir-akhir ini sangat tinggi, jangan dimanfaatkan demi keuntungan pribadi belaka.
Bagus mengatakan, ia masih ingat beberapa tahun lalu dimana ia masuk dijajaran tim pemenangan ERAMAS.
Ia bersama tim bekerja keras membuat strategi jitu memenangkan bapak Edy Rahmayadi dan bapak Musa Rajek Shah agar duduk menjabat sebagai gubernur dan wakil di Sumut.
Dan setelah keduanya menang, maka pihaknya khusus masyarakat Melayu tetap mengawal.
Sebab kedua tokoh ini dinilai layak membangun Sumut dengan pemikiran positif dalam melaksanakan tugas sebagai pemimpin baik dibidang kemasyarakatan dan pembangunan daerah di Sumatera Utara.
“Sangat terasa sekali kekompakan baik itu tim dan kedua calon. Namun kenapa setelah duduk, kok tak saling enakan?. Apalagi setelah duduk sebagai Gubsu Wagubsu kami setia sehingga tidak pernah meminta ini dan itu ataupun jatah kue pembangunan dari kedua calon,” ucap Bagus serius.
Dikatakan, pihaknya akan membuat sebuah acara syukuran dengan menepung tawari kedua tokoh sebagai tanda terima kasih telah memimpin Sumut selama lima tahun juga untuk memecah dugaan kalau telah terjadi pecah kongsi agar masyarakat Sumut tau bahwa tak benar ada perpecahan antara Edy Rahmayadi dengan Musa Rajek Shah.
“Setelah itu, terserah kedua tokoh ini ingin mencalonkan diri sebagai gubernur silahkan. Dan sudah pasti kedua orang ini santun dalam situasi apapu. Namun diharapkan jangan ada lagi riak-riak, sebab kami juga terus memantau perkembangan di Sumut yang artinya kami juga tak tinggal diam,” pungkas Bagus mengakhiri. (Red)