Medan (pewarta.co) – Joko Sidabutar (66) penduduk Jalan Tangguk Bongkar VI, Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Medan Denai sontak terkejut. Bagaimana tidak, pria yang biasa mengais tumpukan sampah untuk makanan ternak peliharaannya mendengar suara jerit tangis bayi berasal dari tumpukan sampah di depan kuburan Jalan Mabar simpang Sei Kera, Keurahan Sei Kera Hulu Medan Perjuangan.
Karena kebingungan, Joko membawa bayi malang dengan kondisi tali pusar masih menempel.
Setiba di rumah, Joko dengan terbata-bata melaporkan kepada keluarganya. Jelas saja, keluarga Joko terkejut dan bertanya kepadanya perihal bayi yang dibawanya. Kemudian, Joko menceritakan bahwa bayi malang itu ditemukannya di tumpukkan sampah saat ia tengah mencari nasi basi untuk makanan ternaknya. Alhasil, keluarga pun menyarankan agar memberitahukan kepada Kepala Lingkungan sekitar.
Setelah menceritakan kepada Kepala Lingkungan, Joko bersama adiknya Lasmaria boru Sidabutar (34) dan kepala Lingkungan Henry Pangihutan Manulang membawa bayi mungil itu ke Puskesmas Bromo. Setelah dilakukan pengecekan kesehatan dan memotong tali pusat bayi itu, kemudian Joko bersama Kepling mendatangi Polsekta Medan Timur guna melaporkan penemuan bayi tersebut.
Setiba di Polsekta Medan Timur, Joko dan Lasmaria melaporkan atas penemuan bayi yang diduga hasil hubungan gelap itu. Setelah dilakukan pemeriksaan dengan memintai keterangan guna melengkapi berita acara pemeriksaan, awalnya pihak kepolisian akan membawa bayi itu guna diserahkan ke Dinas Sosial. Namun, dikarenakan Lasmaria dan Joko bersedia merawat bayi yang ditemukannya itu, di hadapan Kepala Lingkungan dan personil Binmas Polsekta Medan Timur, akhirnya Lasmaria boru Sidabutar dan Joko membawa pulang bayi itu dan akan merawat dengan sebaik-baiknya setelah menandatangani surat pernyataan dari kepolisian dan Kepala Lingkungan.
Kepada petugas, Joko mengatakan sangat terkejut ketika menemukan bayi itu dibungkus dalam plastik.
“Sumpah aku terkejut sekali, pak. Awalnya aku mau cari nasi untuk makanan ternakku, kudengar ada pulak suara bayi nangis. Pas (saat) kulihat di dalam plastik hitam itu, ternyata bayi di dalamnya. Sempat aku mau minta tolong sama warga di situ. Tapi enggak ada di sekitar situ, kubawa pulang terakhir,” katanya.
Hal senada juga dikatakan Lasmaria, bahwa dirinya sangat terkejut ketika sang abang membawa bayi. Begitupun, ia dan keluarga bersedia menjaga dan merawat bayi malang yang tampan itu.
“Heran aku pertamanya, kupikir entah bayi siapa yang dibawanya. Terakhir, kulihat lucu dan ganteng bayinya saya siap untuk merawatnya sampai besar dan kami sepakat memberi nama bayi ini Rizky Pandapotan Sidabutar,” katanya.
Sementara, Kepala Lingkungan Henry Pangihutan Manullang mengatakan, bahwa tindakan yang dilakukan warganya telah tepat.
“Saya juga awalnya pun terkejut ketika keluarga Pak Joko Sidabutar membawa bayi kepada Saya. Kemudian, kami coba laporkan kepada pihak kepolisian. Semoga saja, orangtuanya dapat ditangkap dan bayi tersebut menjadi anak yang berguna kelak,” tuturnya.
Kapolsekta Medan Timur Kompol Wilson Pasaribu melalui Kanit Reskrim Iptu M Zainul Yaqin membenarkan atas penemuan bayi tersebut.
“Benar. Awalnya kita mendapat laporan dari warga yang datang bersama Kepling bahwa menemukan bayi di kawasan Jalan Mabar. Setelah kita lakukan pemeriksaan dan melakukan pengecekan kesehatan bayi, kemudian bayi itu dibawa pulang oleh penemunya karena bersedia untuk merawatnya. Langkah lebih lanjut, kita akan selidiki dan kita dalami TKP, guna mencari orangtua yang tega membuang bayi yang tidak berdosa itu,” tandasnya. (red)