Batubara (Pewarta.co)-Guru harus dapat membantu mengembangkan potensi siswa. Sebab, salah satu tujuan penting pembelajaran adalah untuk mengembangkan potensi siswa tersebut.
Dari sekian banyak potensi, kreativitas merupakan potensi yang sangat penting dalam hidup para sisiwa kelak.
Hal tersebut dikatakan Plt. Kadisdik Kabupaten Batubara, Ilyas Sitorus saat membuka pelatihan pPaktik Baik Pembelajaran Modul II Kelas Rendah di SDN Sei Suka Deras Kabupaten Batubara, Selasa, (19/11/2019).
Lanjut Ilyas, Pendekatan pembelajaran yang dapat mengembangkan potensi tersebut antara lain ‘Pendekatan Belajar Aktif’.
Pendekatan tersebut telah lama dikenal para guru di Indonesia, paling sedikit sejak tahun 1979.
Namun, kualitas penerapannya di sekolah masih perlu ditingkatkan.
“Guru sangat perlu memiliki pemahaman yang baik tentang pendekatan tersebut untuk mendukung peran penting mereka dalam mengembangkan potensi siswa tersebut,” ujar Ilyas.
Masih menurut Ilyas, mengulang pembicaraannya dalam diskusi bersama pihak Tanoto beberapa waktu yang lalu di Kantor Dinas Pendidikan Batubara mengatakan bahwa Tanoto Foundation dalam melaksanakan Program PINTAR di Modul I telah melakukan dan mengembangkan pendekatan diantaranya Pendekatan Belajar Aktif (MIKiR), Pertanyaan produktif, imajinatif, dan terbuka serta Pengelolaan kelas.
“Keseluruhan kegatan ini diimplementasikan dalam pelajaran IPA, IPS, Matematika, Bahasa Indonesia, dan pengajaran kelas awal. Modul tersebut telah diimplementasikan di kelas-kelas sekolah dan madrasah mitra sejak dilatihkan kepada guru, disusul dengan pendampingan dengan pendekatan lesson study,” tambah ilyas.
Bertitik tolak dari proses belajar dalam pembelajaran tersebutlah maka Dinas Pendidikan Kabupaten Batubara ke depan akan bekerja sama dengan Tanoto Foundation dalam pengembangannya ke kecamatan yang belum tersentuh program PINTAR ini.
“Mohon doa dan dukungan kita semua,” ujar ncekli safaan akrab Plt. Kadisdik Kabupaten Batubara.
Sementara itu, perwakilan Tanoto Foundatio, Bobby Widanto selaku District Coordinator Kabupaten Batu Bara mengatakan Tanoto Foundation dalam Modul 1 telah menunjukkan hasil kegiatan dan pendampingan Melalui show case di tingkat Kabupaten. Implementasi modul 1 juga dilakukan di luar sekolah mitra melalui diseminasi program PINTAR oleh pemerintah daerah di kabupaten mitra.
Modul 2 merupakan pengembangan dari modul 1. Secara teknis, modul 1 mengenalkan kerangka berpikir secara umum tentang pendekatan pembelajaran aktif sedangkan modul 2 meletakkan kerangka berpikir tersebut pada karakterisik tiap mata pelajaran.
Pelatihan modul 2 dirancang agar guru memiliki pengetahuan dan pengalaman konkrit minimal dalam 3 hal berikut:
Pertama Metodologi/proses khas tiap mata pelajaran; kedua Keterampilan khas mata pelajaran; dan ketiga Pemodelan, memodelkan pembelajaran salah satu konsep mapel yang mencerminkan metodologi dan keterampilan khas mapel.
“Khusus untuk kelas awal SD/MI, materi modul 2 berfokus pada literasi kelas awal untuk menguatkan kemampuan siswa dalam hal membaca, karena hal ini merupakan dasar bagi belajar mata pelajaran lain,” ujar Boby.
Masih menurut Boby, peserta pelatihan modul 2 di bagi dalam 2 gelombang, Gelombang 1 untuk Kelas Awal/Rendah yang dilaksanakan pada 19 sd. 21 November 2019 yang mewakili Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan Literasi Kelas Awal, sedangkan gelombang 2 untuk Kelas Tinggi akan dilaksanakan pada 26 sd. 28 November 2019 yang mewakili Pelajaran IPA, IPS dan Matematika.
Kegiatan ini difasilitasi oleh 10 Orang Fasda Pembelajaran Tingkat SD/MI Tanoto Foundation dan dibantu oleh Fasilitator Nasional Ibu Sermaulipa Simbolon, S.Pd yang berasal dari Kabupaten Karo.
Kegiatan ini dihadiri selain Plt. Kepala Dinas Pendidikan Ilyas Sitorus, SE , M.Pd, Bobby Widanto selaku District Coordinator Kabupaten Batu Bara dan serta 12 Kepala Sekolah Mitra dari Dinas Pendidikan dan 4 Kepala Madrasah dari Kementerian Agama Kabupaten Batu Bara serta Perwakilan Guru-guru Kelas Rendah. (ril/rks)