Sibolangit (Pewarta.co)-Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I Prof DR Ibnu Hajar MSi menyatakan perlu ada skema pengelolaan untuk mewujudkan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang bermutu dan bermartabat di Sumatra Utara (Sumut).
“Harapan seperti itu juga dilontarkan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, agar PTS di Sumut tidak hanya bermutu, namun juga bermartabat,” kata Ibnu Hajar ketika membuka Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) LLDikti Sumut Tahun 2020 di The Hill Hotel & Resort Sibolangit, Kamis (19/11/2020).
Hadir pada kegiatan berlangsung hingga Sabtu (21/11/2020) itu Sekretaris LLDikti Wilayah I Sumut Dr Mahriyuni MHum, dan
sejumlah pimpinan perguruan tinggi.
Tampil sebagai narasumber di Rakerwil bertema Kampus Merdeka PTS Sumut Jaya itu, anggota DPR RI dr Sofyan Tan. Ia menyampaikan proses pelaksanaan pembelajaran tatap muka (langsung) direncanakan pada awal tahun depan.
Acara dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan itu juga digelar dengan cara daring melalui aplikasi zoom.
Ibnu memaparkan, untuk mencapai PTS bermutu, hal pertama yang harus dilakukan adalah transformasi, meliputi sistem layanan, kurikulum/akademik, pola perkuliahan, praktikum, pembinaan mutu dosen, pembinaan kreativitas dan inovasi mahasiswa.
Kemudian, kata Ibnu, inovasi yang akan memudahkan untuk mendorong peningkatan mutu perguruan tinggi.
Dijelaskannya, dalam inovasi itu penting melakukan relaksasi kurikulum fleksibel dari mono ke multi dan ke transdisiplin.
“Kurikulum harus direkonstruksi agar memenuhi tuntutan dan kompetensi yang multiple. Lulusan perguruan tinggi diharapkan memiliki kemampuan multiple, ilmu pengetahuannya tidak tunggal,” ujarnya.
Menurutnya, fleksibilitas dari kurikulum dalam kebijakan Kampus Merdeka beri peluang mahasiswa magang hingga tiga semester di luar prodinya. Ibnu mengatakan LLDikti memfasilitasi untuk menyelenggarakan workshop guna merancang kurikulum Kampus Merdeka.
Sedangkan terkait inovasi, sebutnya, ekosistem belajar dilaksanakan dengan materi terbuka. Untuk itu, kata Ibnu, kampus harus menyiapkan aksesnya.
“Saat ini kita terbiasa dengan zoom, tapi banyak kendala dan keterbatasan dihadapi mahasiswa, dosen dan juga pihak kampus,” ujarnya.
Ibnu menambahkan, untuk mencapai PTS bermutu perlu ada responsif terhadap dinamika RI 4.0. Sedangkan orientasi output diharapkan meningkat dari LOTS (Lower Order Thinking Skills) yakni keterampilan berpikir tingkat rendah menjadi HOTS (Higher Order Thinking Skills) keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Ibnu mengungkapkan, persoalan yang paling menonjol setelah dirinya menjabat sebagai LLDikti Sumut adalah berkaitan dengan tata kelola dan inovasi.
“Dua hal besar ini kelihatannya tidak mudah hanya dipikirkan oleh satu pihak saja, yakni pengelola. Peran penyelenggara, dalam hal ini yayasan juga demikian penting,” ujarnya.
Ia menilai diperlukan sinergi dengan yayasan yang beri dukungan bentuknya bukan hanya fasilitas tapi juga core business (mandat utama).
Inovasi yang dijalankan itu menurutnya harus berorientasi riset dan pengabdian, pengembangan dan pemanfaatan teknologi digital dan artificial intelligence. Sedangkan program terobosan untuk masyarakat, Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI)/Pemkab/Pemko – penguatan kemandirian pangan, energi, pengembangan UMKM, mutu sekolah.
Ibnu menyebutkan, terkait tata kelola PTS, perlu ada key performance indicators atau Indikator Kinerja Utama (IKU), proporsi alokasi anggaran, survey dan kolaborasi PTS meliputi antarPTS, industri, UMKM, Pemko.
“Tidak ada inovasi tanpa kolaborasi,” ujarnya.
Dalam tata kelola PTS menurut Ibnu, harus memenuhi sistem penjaminan mutu yang baik dan benar, berkelanjutan, menjaga dan meningkatkan mutu, menegakkan otonomi dan mengembangkan diri sebagai institusi akademik dan kekuatan perubahan.
Ibnu pun berharap peserta dapat mengambil manfaat dari Rakerwil yang digelar tersebut.
“Kita ingin jadikan PTS Sumut menjadi yang paling hebat melalui Rakerwil ini. Pasti kita bisa,” tukasnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana Rakerwil LLDikti Sumut Tahun 2020 Azhar SH MH juga berharap kegiatan tersebut dapat membantu program LLDikti Wilayah I kedepannya.
Azhar juga berharap peserta memanfaatkan Rakerwil untuk mendiskusikan program kerjanya untuk mewujudkan kampus bermutu dan bermartabat. (gusti)