Medan (pewarta.co) – Rektor Universitas Prima Indonesia (Unpri), Dr Chrismis Novalinda Ginting MKes (foto) menyatakan, terkejut atas pemberitaan di media massa atas ditemukannya salah se-orang mahasiswi Fakultas Ekonomi (FE) tewas di Desa Durin Tonggal, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten deli Serdang, Minggu (12/4/2020) kemarin.
“Kami keluarga besar Unpri turut berdukacita yang sedalam-dalamnya, atas meninggalnya mahasiswi kami yang duduk di semester akhir tersebut,” kata Chrismis Novalinda Ginting, Senin (13/4/2020).
Rektor mengatakan, bila kasus yang menewaskan mahasiswi FE ini murni tindak pidana pembunuhan, maka pihaknya berharap pelakunya segera ditemukan dan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Kami berharap pihak kepolisian segera menemukan pelakunya dan memberikan hukuman setimpal dengan perbuatannya yang telah menghilangkan nyawa orang dengan keji,” ucap Rektor Unpri ini serius.
Menurut Rektor, kasus pembunuhan mahasiswi asal Sibolga ini, menjadi pelajaran berharga bagi mahasiswa/i Unpri agar kedepannya lebih berhati-hati.
Seperti yang diberitakan, seorang wanita mengenakan celana pendek ketat warna hitam ditemukan tewas oleh warga di lokasi kawasan Laula, Desa Durin Tonggal, Kecamatan Pancur Batu pada, Minggu (12/04/2020) kemarin sehingga membuat warga menjadi heboh.
Informasi yang dihimpun, korban yang tewas dengan sejumlah luka pada bagian tubuhnya diketahui bernama, Juliana (26) salah satu mahasiswi semester tingkat akhir FE Unpri Medan dan korban merupakan warga asal Sibolga.
Menurut rekan korban seorang wanita yang mengaku dengan nama panggilan berinsial DN menyebutkan, korban tinggal di kos-kosan Simpang Selayang.
Menurutnya lagi, saat itu adik korban Sabtu (11/4/2020) pada malam harinya mau menjemput korban. Akan tetapi saat mau dijemput kedua nomor ponsel milik korban saat dihubungi oleh adiknya tidak aktif.
Sehingga dilakukan pencarian ke berbagai tempat, namun tidak ditemukan sama sekali. Sedangkan ketahuannya mahasiswi ini tewas lewat media masa. (Yuke)