Medan (pewarta.co)
Nasib malang dialami seorang ibu, Lindawaty (37) bersama dua bocah, Bunyamin (8) dan Faturrahman (12). Keduanya terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Permata Bunda untuk mendapatkan perawatan intensif lantaran terseret di aspal usai menjadi korban kawanan jambret di Jalan Prof HM Yamin Medan.
Informasi diterima, korban yang berdomisili di Jalan Kesuma, PTPN II Sampali terjatuh sewaktu tas sandang miliknya ditarik paksa oleh dua orang kawanan perampok, Sabtu (18/3) malam.Menurut pengakuan suami korban, Widi Wijayanto (46) saat ditemui di Polsek Medan Timur, Senin (20/3) siang menuturkan, aksi perampokan yang menimpa istri dan anaknya juga teman anaknya terjadi didepan matanya di Jalan Prof HM Yamin Medan persis di depan Showroom KTM ketika ia dan
istri hendak pulang kerumah usai menjemput anaknya.
“Istriku perawat di RS Permata Bunda. Memang biasanya, setiap istriku pulang malam, kami selalu jemput anak kami latihan Jodo di Jalan Gaharu Medan. Jadi saya naik kereta Honda Supra berboncengan dengan anak saya yang paling besar bernama, Alya (11). Sedangkan istri saya naik kereta Honda Beat BK 3788 AGP warna Merah Putih dan berboncengan dengan anak saya, Bunyamin dan temannya, Faturrahman. Jarak kami hanya beberapa meter saja saat dijambret,” terang, suami
korban saat membuat laporan polisi.
Dikatakannya lagi, kalau pelaku penjambretan itu dilakukan oleh 2 orang pria yang berboncengan mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion. Meski tak berhasil membawa kabur tas sandang warna coklat milik istrinya, namun pelaku telah membuat istri, anak serta teman anaknya yang masih bocah menderita luka cukup serius. Walaupun kejadian naas tersebut terjadi di depan matanya, namun dirinya tidak bisa berbuat banyak.
“Saya sampai nangis melihat istri dan anak saya berlumuran darah, sambil mengerang kesakitan. Saya sempat kejar pelakunya naik kereta, tapi gak dapat,” kenangnya. Atas kejadian itu, ia berharap sekiranya polisi dapat menumpas para pelaku kejahatan jalanan yang telah membuat keluarganya sekarat. Bahkan, kenyamanan di jalanan membuat ia dan keluarganya semakin merasa terancam.
“Keluarga yang menjaganya di rumah sakit. Istri saya masih belum bisa ngomong, soalnya bibirnya luka hingga mendapatkan 3 jahitan. Tangannya juga mendapatkan 2 jahitan, belum lagi luka memar dan goresan aspal ditubuhnya. Kalau anak saya kepalanya bengkak besar dan penuh memar ditubuhnya. Sedangkan teman anak saya, gigi depannya patah, lehernya beram dan bengkak,” bebernya.
Terpisah, Kepala Unit Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polsek Medan Timur, Inspektur Satu (Iptu) Ainul Yaqin, ketika dikonfirmasi, mengaku sedang menyelidiki pelaku aksi jambret yang menyebabkan ibu dan 2 bocah kritis di rumah sakit. “Anggota sudah melakukan cek TKP dan sudah menemui korban di rumah sakit. Saat ini, masih kita selidiki ya,” akunya singkatnya. (red)