Singapura (Pewarta.co)-Kapolri Jenderal Tito Karnavian mempromosikan Indonesia sebagai negara tujuan investasi, negara teraman dengan kondisi politik yang stabil.
Hal tersebut dikatakan Tito saat didaulat menjadi pembicara dalam International Business Forum di Singapura.
“Indonesia memiliki potensi yang sangat besar sebagai tujuan investasi,” kata Tito dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (1/8/2018).
Dijelaskannya, hal tersebut sejalan dengan prediksi Riset Pricewaterhouse Coopers.
“Riset Pricewaterhouse Coopers yang memprediksikan Indonesia sebagai negara dengan GDP (Gross Domestic Product) ke-5 di dunia pada 2030 dan ke-4 pada 2050,” jelas orang nomor satu di Polri ini.
Tito yang berbicara di Capital Tower, Robinson Road, Singapura, pada hari Selasa 31 Juli 2018 juga mengutip hasil survei Gallup’s Law and Order 2018 yang menyebut Indonesia masuk dalam 10 negara teraman di dunia.
“Indonesia merupakan negara teraman ke-9 di dunia berdasarkan riset The Gallup,” jelas Tito.
Kepada peserta forum, Tito menyebutkan, upaya pemerintah membangun infrastruktur dan memperbaiki kebijakan untuk mendongkrak ekonomi nasional.
“Pemerintah Indonesia juga sangat mendukung investasi asing guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional antara lain dengan upaya pembangunan infrastruktur, reformasi percepatan berusaha, perbaikan peraturan dan kebijakan pendukung lainnya,” sebutnya.
Selain itu, Tito mengungkapkan, situasi politik dan keamanan, ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Indonesia sangat stabil untuk berinvestasi.
“Situasi politik regional, nasional, dan lokal Indonesia yang sangat stabil, juga didukung dengan situasi kamtibmas yang sangat kondusif menjadikan peluang investasi di Indonesia semakin baik,” ungkapnya.
Sementara Polri menurut Tito mengambil peran pemeliharaan keamanan dalam negeri untuk mendukung agar iklim investasi kondusif
“Mengoptimalkan peran Satgas Saber Pungli, membentuk Satgas Pangan, peningkatan pelayanan publik berbasis IT, turut serta dalam penyelesaian sengketa investasi asing serta melaksanakan pengamanan objek bidang industri dan investasi secara optimal dan menjamin penyelenggaraan pemilu berjalan dengan aman, lancar, dan kondusif,” tandasnya. (red/net)