Aceh Jaya – Tokoh Muda Aceh Jaya Nasri Saputra yang juga politisi muda mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk memenangkan H Muzakir Manaf – Fadlullah dipilkada Aceh 2024.
Pria yang akrap disapa Poen Check itu berargument kemenangan Muallem dipilkada nantinya merupakan kemenangan bagi Aceh dan seluruh rakyat secara menyeluruh.
“Muallem menang adalah keniscayaan dan keharusan, nyoe meunyangket kelanjutan masa depan dan nilai tawar Aceh untuk kesejahteraan dan kemakmuran, hana peu jak cang gajah guda laen”, ucap pria mungil itu dengan bahasa isyaratnya. Sabtu 21 September 2024.
Dalam hal pilkada Aceh Poen Check dengan tegas menekankan pilkada Aceh bukanlah hal sepele, tidak bisa dianggap sama dengan pilkada di provinsi lainnya di Indonesia yang merupakan kegiatan rutinitas 5 tahunan sekali namun Pilkada Aceh lebih daripada kontek itu.
” Aceh pernah berdarah – berdarah, menyisakan ribuan yatim, dan janda. Berkat rahmat Allah SWT perdamaian tercapai antara dua pihak yang bertikai yakni Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Pemerintah Republik Indonesia (NKRI)” ujarnya.
Dari perang bersenjata bertransformasi ke perang pemikiran, dengan membangun komunikasi, sinergitas, berperadaban, serta bermartabat, tujuannya apa ? Tujuannya tetap untuk keadilan, kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Aceh secara menyeluruh dengan sebuah jaminan yang berkonstitusi.” pungkasnya.
Menurut dirinya, Undang-Undang Pemerintah Aceh merupakan jaminan konstitusi Aceh dibawah konstitusional NKRI. Kedepannya ,UUPA wajib disegerakan terealisasi Karena UUPA adalah lahir rahim MOU Helsinki yang merupakan buah dari perjuangan Aceh menuntut keadilan, Sehingga mencapai sebuah kesepakatan dikedua belah pihak yang bertikai, kesepakatan dicapai di Helsinki adalah kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ditandatangani di Helsinki, Finlandia pada 15 Agustus 2005.
” Kesepakatan ini merupakan pernyataan komitmen kedua belah pihak untuk penyelesaian konflik Aceh secara damai, menyeluruh, berkelanjutan dan bermartabat bagi semua. Kesepakatan Helsinki memerinci isi persetujuan yang dicapai dan prinsip-prinsip yang akan memandu proses transformasi dan bersifat mengikat” sambungnya.
Maka oleh karena itu Aceh (GAM) bukan berdamai dengan Pemerintahan SBY akan tetapi berdamai dengan Republik Indonesia, “kita sangat berharap siapapun yang memimpin dan mengendalikan Negara Kesatuan Republik Indonesia agar tetap terus dan selalu menjungjung tinggi kesepakatan dan kesepahaman yang telah dicapai. Mari sama – sama kita jaga dan rawat perdamaian ini dengan penuh komitmen” harapnya.
Sebagaimana diketahui , Nasri Saputra merupakan tokoh muda asal Aceh Jaya yang selama ini kerap membela muallem di titik – titik tertentu.
Misalnya saat Muallem melontarkan bahasa, Aceh lebih baik Referendum mengikuti jejak Timor Leste, ia langsung merespon mendukung penuh pernyataan Muallem tersebut dengan argument sebagaimana seperti kutipan dari salah satu media pada 28 /5/2019, Ia mengatakan ” Gagasan Referendum Aceh adalah relefan “, dan dirinya juga menegaskan ” kesetujuanya yang disampaikan oleh Mualem adalah sikap dan pendapat pribadinya”.
Selain daripada itu. Saat Komnas HAM berencana memanggil Muallem terkait kasus pelanggaran HAM Timang Gajah, Poen Check dengan tegas membela Muallem dan meminta Jakarta untuk tidak mengkriminalisasi tokoh GAM saat ini tergabung dalam KPA, sebut dirinya disalah satu media pada 9/10/2019.
Terakhir Poen Check juga mengajak semua pihak untuk menjaga keamanan, kenyamanan, dan ketertiban masyarakat dalam menyongsong pelaksanaan pilkada, supaya suksesnya penyelenggaran Pilkada Aceh 2024 dengan penuh bermartabat, jujur dan adil.
“Berikan kenyamanan, masyarakat harus merasakan aman dalam menentukan pilihan sesuai hati nurani,” tutup Politisi Muda PDI Perjuangan.(SS)