Aceh (Pewarta.co)-Kabupaten Aceh Selatan merupakan salah satu daerah yang dikenal sebagai penghasil pala sekaligus gudang aktivis di bumi serambi mekkah. Dari sejumlah nama aktivis, sosok Yuli Zuardi Rais yang tentu tak lagi asing di dunia gerakan aktivis Aceh.
Pria kelahiran Samadua 12 Juni 1977 ini sudah dikenal aktif sejak di dunia kampus hingga masa-masa aktif di LSM.
Masa-masa awal kuliah Yuli pernah menjadi penyiar radio jazz di Banda Aceh, ketika arus reformasi bergejolak 1997/1998 dia dikenal aktif dalam berbagai gerakan mahasiswa dan salah satu deklarator Wakampas Atjeh yang merupakan sebuah organisasi Mahasiswa Aceh Selatan Raya.
Berkecimpung dalam beberapa ormas kepemudaan untuk reformasi rezim Orde Baru dan perjuangan keadilan bagi Aceh. Gelombang pasang konflik Aceh tetap dijalaninya dengan kerja-kerja kemanusiaan seperti penanganan pengungsi dan advokasi korban pelanggaran HAM.
Yuli juga pernah bekerja di Koalisi NGO HAM Aceh 2002, ketika bencana tsunami Aceh ia mengkoordinir relawan Forum LSM 2004, menjadi koordinator FDT Aceh Institute 2006, ketua Aliansi Lembaga Perlindungan Anak (ALPA) 2007, dan pernah menjabat sebagai Direktur SEFA.
Di bidang bisnis media, Yuli pernah memimpin perusahaan The Atjeh Times 2011yang menerbitkan tabloid mingguan di Aceh. Asosiasi Kewirausahaan Sosial Indonesia (AKSI) juga digeluti sebagai anggota.
Menulis adalah salah satu bagian penting dari cara menyusun pemikirannya tentang Aceh.
Pada tahun 2007 hasil karyanya dengan judul “Aceh yang cerdas dan berpihak kepada Rakyat Kecil” diterbitkan.
Di samping itu, aktivitas lainnya yang pernah diteliti Yuli sebagai narasumber, fasilitator workshop dan seminar di berbagai forum di tingkat lokal maupun nasional.
Pada tahun 1999, dia mendapat penghargaan sebagai pekerja kemanusiaan dan anti kekerasan negara oleh FORSOLA di Jakarta.
Pada tahun 2001 ia mewakili Aceh dalam konferensi Internasional pekerja kemanusiaan di Vancouver, Canada. Serta ikuti pertemuan internasional pemuda se-dunia di Koln, Germany 2005.
Di negeri pala Aceh Selatan, sosok Yuli Zuardi Rais juga tak lagi asing, pada tahun 2007 silam dia pernah ikut salah satu pasangan kandidat jalur independent yang bertarung dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (PILKADA) kabupaten Aceh Selatan 2007. Sebagai tokoh muda yang memiliki pemikiran bahwa politik merupakan wahana yang tepat mewujudkan cita-cita keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat, Yuli juga sempat bergabung di Partai Aceh. Dia juga pernah diamanahkan sebagai Sekretaris DPW PA Aceh Selatan.
Tak berhenti di Partai Lokal, sosok Yuli Zuardi Rais berlabuh ke Partai Nasional melalui Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang didirikan pada 16 November 2014 lalu, dia sempat menduduki jabatan sebagai Sekretaris DPW PSI Aceh.
Langkah politik politisi muda negeri Pala itu berlanjut, Yuli Zuardi Rais kembali mendapatkan amanah sebagai Ketua DPW PSI Jawa Tengah.
Di masa kepemimpinannya itu, putra bungsu Presiden Joko Widodo Kaesang Pangarep menyatakan bergabung ke PSI melalui DPW Jawa Tengah.
Pada Pemilu 2024, di bawah komando Kaesang dan Raja Juli Antoni, kendatipun belum memenuhi Parlemen Tresold Partai yang di dominasi anak muda itu menunjukkan peningkatan perolehan suara yang signifikan.
Lalu pasca pemilu 2024 digelar, sosok Yuli Zuardi Rais ternyata kembali diberi kepercayaan oleh Kaesang Pangarep untuk jabatan baru sebagai Wasekjen DPP PSI.
Kendatipun sudah terjun di kancah politik nasional, sebagai putra asal Aceh Selatan kerinduan akan kemajuan kampung halaman tentunya tersirat di lubuk hatinya yang paling dalam meski hal itu belum tersuratkan ke publik. Di tambah lagi, Ketum PSI Kaesang Pangarep sudah memberikan arahan kepada kader-kader terbaik PSI untuk turun langsung di Pilkada serentak kali ini.
Sementara itu, mantan aktivis Aceh dan pegiat sosial Aceh Selatan, mendorong Yuli Zuardi Rais, Wakil Sekjen DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), untuk maju dalam Pilkada Aceh Selatan 2024. Menurut Heri, Yuli memiliki potensi besar untuk membawa perubahan signifikan di Aceh Selatan.
“Yuli Zuardi Rais adalah sosok yang tepat untuk memimpin Aceh Selatan. Pengalamannya sebagai aktivis dan politisi muda, serta jaringan luas di tingkat nasional, akan menjadi modal penting untuk melakukan terobosan-terobosan pembangunan di daerah ini,” ujar mantan Ketua KPP SMuR itu, 30 Juni 2024.
Akankah sosok Yuli Zuardi Rais yang telah berkecimpung di politik nasional pulang ke kampung halamannya dan maju pada Pilkada 2024 mendatang? Hanya waktu yang mampu menjawabnya.
Namun, sebagai seorang mantan aktivis tentunya Yuli tentu juga memiliki keinginan untuk memajukan daerah tanah kelahirannya itu.(red)