Jakarta (Pewarta.co)-Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dr H Dadang Hartanto SH SIK MSi berbagi pengalaman di kampus Universitas Indonesia (UI).
Pengalaman yang dibagikan oleh Kombes Pol Dadang ketika didaulat sebagai Nara sumber pada deklarasi zona integritas di Kampus UI, Depok tersebut terkait trik dan cara dirinya memimpin Polrestabes Medan hingga meraih predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).
“Ini merupakan momen yang membanggakan bagi saya. Saya diundang kemari dan saya menyambut dengan gembira. Kesempatan ini memang saya manfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk membagi pengalaman,” ujar Kombes Pol Dadang, Senin, (18/2/2019).
Pada kesempatan tersebut, Alumnus Akpol Tahun 1994 ini memaparkan cara dirinya memimpin Polrestabes Medan.
“Doktrin saya kepada personel bahwa masyarakat yang datang ke kantor polisi itu adalah masyarakat yang mengalami masalah. Sehingga, adalah suatu hal yang wajar apabila dia datang ke kantor polisi mukanya tidak enak dilihat. Maka, pihak kepolisian jangan menambahi beban permasalahan mereka semakin tinggi. Mari berikan pelayanan yang humanis,” paparnya.
Selain itu, peraih Naskah Strategi Perorangan (Nastrap) terbaik pada Pendidikan Regional (Dikreg) ke-26 Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri Tahun 2017 ini mengungkapkan beberapa poin penting terkait pelayanan di kepolisian.
“Yang perlu dibenahi dan yang sudah didukung sehingga dari person, individu, unit sampai organisasi semua berjalan. Proses perubahan itu mulai dari kepemimpinan. Kita cari role model. Kita jadikan agen perubahan dan memberikan perubahan kepada unit dan seluruh anggota,” ungkap Dadang seraya menambahkan kita cari orang-orang yang pantas untuk mendapat atau menjadi role model tersebut.
Disebutkannya, secara formal, struktur polri ada seperti Kapolres dan Wakapolres.
“Tapi secara informal, hubungan itu bisa saja terjadi. Ada orang memiliki pangkat rendah tetapi dia menjadi formal leader. Dia dihargai temannya, seniornya karena memiliki komitmen yang kuat dan memiliki kelebihan-kelebihan. Kita nilai kemudian kita sosiometrikan kemudian jadikan icon dan kita sosialisasikan. Dia ikut mensosialisasikan dan akhirnya unit-unit kita pertandingkan serta kita petakan mana zona-zona prioritas seperti pelayanan SIM, SKCK dan SPKT. Berikan pelayanan yang Humanis,” sebut orang nomor satu di Mapolrestabes Medan ini.
Untuk Reskrim dan Sat Narkoba, ditambahkan Dadang, ini menjadi faktor yang sangat penting juga untuk membangun persepsi.
Ini sangat menentukan pelayanan terhadap komplain dan itu selalu kita utamakan.
“Reward dan funisment di wilayah tersebut dan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) diberitahukan. Kalau orang melapor sampai di mana perkembangannya. Langkah, tahapan dilakukan dan diinformasikan secara intens maka masyarakat tahu di mana kesulitannya, itu kita komunikasikan,” tambahnya seraya menyebutkan komitmen ini harus disosialisasikan.
Untuk mendukung hal itu, Dadang menerangkan, maka Polrestabes Mesan membuat website yang biasa diakses semua orang.
“Jadi semua orang bisa melihat website tersebut bagaimana komitmen kita untuk membentuk WBBM dan menggunakan berbagai media sosial seperti Twitter, Instagram, Facebook dan termasuk menggunakan baliho serta brosur kita sebarkan. Ini bentuk komitmen kita kepada masyarakat dan kita sampaikan kepada masyarakat sekaligus menjadi pengawas anggota yang di lapangan, terang peserta Sespimti terbaik Tahun 2017 ini.
Kesimpulannya, kata Dadang, harus dilakukan perubahan mindset dan kultur.
“Jadi kesimpulannya yang harus dilakukan adalah perubahan mindset dan kultur. Pembenahan sistem dan peraturan, Leadership, pelayanan prima SIM, SKCK, SPKT dan harkamtibmas, manajemen media, capaian menonjol dan inovatif serta kepercayaan masyarakat,” pungkasnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Deputi bidang Reformasi Birokrasi Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Muhammad Yusuf Ateh, Ak, MBA, PLH Majelis Wali Amanat UI, Tubagus Fahcri, Ketua Senat Akademik, Prof Nachrowi, Rektor UI Prof Dr Ir Muhammad Anis, para wakil rektor, dekan/direktur sekolah/direktur program pendidikan vokasi dan para undangan yang hadir serta civitas academica UI. (rks)