Medan (Pewarta.co) – Warga Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan mengeluhkan persoalan banjir yang kerap terjadi di wilayah mereka. Pasalnya, hujan yang turun sebentar saja langsung menggenangi sejumlah lingkungan di kelurahan tersebut, dan ini telah berlangsung lama.
Hal ini dikeluhkan warga pada pelaksanaan Reses Masa Sidang I Tahun Ke III Anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi PDI Perjuangan, Drs Daniel Pinem yang digelar di Jalan Seroja V No 19 Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan, Jumat (17/12/21) dihadiri perwakilan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di jajaran Pemko Medan, Lurah Tanjung Selamat, Ubudiah SH M.Si, perwakilan BPJS Kesehatan, para Kepala Lingkungan dan ratusan warga.
“Warga sangat disulitkan dengan kondisi banjir dan genangan air ini. Hujan sebentar saja langsung ada genangan. Kami sangat berharap segera ada tindakan dari Pemko Medan, termasuk membuat saluran drainase. Kita juga harap pak Daniel Pinem menyampaikan kondisi ini ke Pemko Medan dan mendesak agar segera dilakukan penanganan,” ucap Indra Siringo-ringo warga Jalan Seroja VII di acara tersebut.
Begitu juga Umban Barus warga Jalan Seroja Raya turut mengeluhkan banjir yang sering terjadi di lingkungannya, bahkan sampai pernah ada anak kecil tersengat listrik akibat banjir.
Menurut Umban Barus, banjir tersebut disebabkan adanya buangan air dari perumahan di lingkungan tersebut. “Kita sudah sampaikan ini ke pemerintah setempat, namun tidak ada tanggapan. Kita juga berharap pak Daniel Pinem dapat segera membantu kami mengatasi masalah banjir ini,” katanya.
Menyahuti keluhan-keluhan warga, Daniel Pinem mengakui permasalahan di Kota Medan saat ini adalah banjir yang harus segera diatasi agar tidak lebih lama menyulitkan masyarakat.
Namun, menurut anggota dewan senior ini, Pemko Medan juga telah berupaya untuk mengatasi banjir di Ibukota Provinsi Sumatera Utara ini, tetapi memang sulit mengatasinya.
“Walau begitu, Wali Kota Medan, Bobby Nasution telah berjanji pada dua tahun kepemimpinannya, semua persoalan infrastruktur dapat teratasi, termasuk kondisi drainase yang jadi penyebab utama banjir. Kita harap ini bisa terealisasi, apalagi anggaran untuk infrastruktur tahun depan sebesar satu triliun rupiah lebih. Semoga anggaran tersebut turut bisa membenahi drainase di kelurahan ini,” ujar Daniel Pinem.
Khusus banjir di Jalan Seroja VII dan Jalan Seroja Raya, Daniel Pinem menyebut sudah parah, namun ini tidak bisa diselesaikan secara parsial, melainkan bersama-sama semua pihak.
Menurut Daniel Pinem, harus ada pembuatan gorong-gorong di wilayah itu. Karenanya diharapkan Lurah Tanjung Selamat dapat memfasilitasi pembuatan gorong-gorong ini, termasuk dengan kemungkinan adanya pemakaian lahan warga dengan sistem ganti rugi.
Daniel berharap agar Dinas PU Kota Medan bertindak cepat dalam pembangunan dan perbaikan drainase di kelurahan ini. “Kondisi ini telah berlangsung cukup lama. Mohon Dinas PU segera melakukan pembangunan dan perbaikan drainase. Jangan jadikan ini bom waktu terhadap Pemko Medan, harus segera ditindaklanjuti,” tegas Daniel Pinem yang duduk di Komisi IV membidangi pembangunan.
Daniel juga minta kerjasama dari warga untuk menjaga drainase di lingkungan masing-masing. “Walaupun drainase telah diperbaiki Dinas PU, namun bila tidak dijaga dengan tidak buang sampah sembarangan, maka akan kembali rusak,” tambahnya.
Menjawab ini, perwakilan Dinas PU Medan yang juga Ka UPT Medan Selatan, Gunawan Siahaan menjelaskan pihaknya telah melakukan perbaikan enam jalan dan sejumlah drainase di Kelurahan Tanjung Selamat.
“Kita juga sudah melakukan peninjauan ke beberapa drainase, dan terlihat ada masalah di bagian saluran sehingga dibutuhkan pembuatan jalur baru drainase. Kita targetkan masalah-masalah ini bisa teratasi pada tahun 2022, kita harap warga bisa bersabar,” jelasnya.
Sedangkan Lurah Tanjung Selamat mengatakan, pihaknya selalu melakukan peninjauan langsung ke lokasi bila terjadi banjir. “Kita tetap berupaya mengatasi masalah banjir ini. Karenanya kita harap warga bisa bersabar, semoga masalah banjir ini bisa cepat kita atasi bersama,” ucapnya.
Selain banjir, sejumlah permasalahan di kelurahan itu juga diungkapkan warga yang hadir. Seperti soal penyaluran bantuan pemerintah yang dituding warga salah sasaran, keberadaan lampu jalan yang tertutupi pohon dan tiang listrik kayu rawan tumbang, pohon sudah tua dan perlu dipangkas serta persoalan lainnya.
Daniel Pinem sebagai wakil rakyat Dapil V Kota Medan menegaskan persoalan-persoalan tersebut akan segera ditindaklanjuti ke OPD terkait di jajaran Pemko Medan untuk dilakukan perbaikan.
Khusus persoalan penyaluran bantuan sosial, Daniel menyebut saat ini penerima bantuan masih berdasarkan data 2015 dan belum dilakukan sensus terbaru. Karenanya, saat ini pemerintah sedang mendata warga tak mampu untuk dimasukkan dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai penerima bantuan.
“Tetapi, warga juga harus proaktif mendaftar ke DTKS agar cepat terdata sebagai penerima bantuan. Bila tidak terdaftar, maka tidak akan mendapat bantuan,” tandasnya.
Di akhir acara resesnya, Daniel Pinem berkesempatan membagikan benih ikan kepada warga. Diharapkan benih-benih ikan yang disediakan Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Medan tersebut, dapat dibudidayakan warga sehingga nantinya bisa menjadi sumber penghasilan baru. (Dik/red)