Sergai (Pewarta.co)-Para punggawa ekonomi kerakyatan Kabupaten Serdang Bedagai (Sergei) siap mendukung program Bupatinya, H Soekirman untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Penegasan itu disampaikan Ketua Badan Koordinasi Antar Desa (BKAD) se-Kabupaten Sergai, Lukman Nur Hakim, Jumat, (24/7/2020).
“Kami secara bulat mendukung langkah bapak H Soekirman, merajut, merawat sekaligus membangun kembali basis ekonomi masyarakat,” tegas Lukman Nur Hakim.
Menurutnya, sistem perekonomian yang dibangun H Soekirman dalam mewujudkan kedaulatan rakyat dalam bidang ekonomi berdasarkan azas kekeluargaan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat.
Salah satu bukti nyata dari ‘bangunan’ ekonomi itu adalah meningkatnya keuangan BKAD Sergei sejak dibentuk hingga saat ini.
“Saat ini uang kami sudah mencapai Rp45 miliar. Untuk bisa sampai pada tahap ini banyak proses yang kami lalui. Bahkan sempat jatuh, namun setelah bapak H Soekirman memberikan ‘perawatan’ intensif akhirnya kami bisa bangkit lagi sebagaimana yang kami harapkan,” jelasnya.
Kini, sambungnya, para pengusaha yang tersebar di 15 Kecamatan, Kabupaten Sergei itu telah mampu berdiri sendiri tanpa ada bantuan pihak lain.
“Bukan hanya berdiri saja, berjalan sendiri pun kami sudah mampu. Mengapa kami bisa? Tentu karena ada dorongan, kemudian kami memegang teguh prinsip-prinsip ekonomi kerakyatan yang selama ini kami sebut demokrasi ekonomi,” sebutnya.
Karena itu, masih dituturkan Lukman, jika daerah lain berkeinginan untuk mengadopsi dan menerapkan langkah kerja yang dilakukan BKAD Sergei dalam menjaga, merawat dan mengelola basis ekonomi yang saat ini sedang berjaya di Sergei pihaknya dengan tangan terbuka akan memberikan rahasianya.
“Kami tahu, program BKAD ini adalah program yang diinisiasi bapak Susuli Bambang Yudoyono (SBY). Tetapi, kita lihat hari ini Kabupaten mana saja yang mampu bertahan dan benar-benar membangun ekonomi di tingkat Desa? Hanya kami yang sehat,” tuturnya.
Senada dengan Lukman Nur Hakim, Anda Ali dari Desa Dolok Merawan mengaku, Soekirman adalah ‘tonggak’ sekaligus ‘jembatan’ yang memberi akses penghubung dalam peningkatan kualitas usaha ditingkat desa.
“Saya sebut ‘jembatan’, karena program ini sempat terjun bebas. Namun, berkat kecakapan pak Soekirman memberi pembinaan dan perawatan, program ini bisa bangkit kembali dan kini sudah mulai berjaya,” ungkap Anda.
Disebutkannya, Soekirman adalah salah satu tokoh masyarakat yang terlahir di desa.
“Tokoh yang lahir di desa sudah tentu lebih memahami bagaimana cara membangun desa. Ini yang kami inginkan,” sebutnya yang didampingi pengurus BKAD lainnya.
Sementara itu, mantan rektor Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Achmad Reza Siregar, menyebut, program membangun ekonomi kerakyatan yang dilakukan H Soekirman saat ini perlu dijaga dan dilestarikan dan dikuatkan kembali terutama saat wabah non alam (Covid-19) melanda negeri ini.
“Dampak dari wabah ini kepada masyarakat sangat luar biasa, banyak usaha rakyat kecil terjun bebas. Karena itu perlu keseriusan seperti yang dicanangkan pak H Soekirman. Program ini sangat bagus untuk rakyat,” katanya.
Namun, meskipun program membangun ekonomi kerakyatan dari desa itu bagus meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat, dia meminta agar program itu ditingkatkan lagi.
“Yang saat ini memang sudah bagus, tetapi perlu saya ingatkan kembali bahwa jangan cepat berpuas diri meskipun berhasil menjaga program ini. Program pendidikan dan kesehatan juga tidak kalah penting dari usaha kerakyatan ini,” pungkasnya. (ril/rks)