Medan (Pewarta.co) – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) mempertegas komitmennya dalam mempercepat transformasi digital nasional dengan berperan aktif dalam peluncuran AI Center of Excellence yang digagas Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi).
Bersama mitra global seperti Cisco dan NVIDIA, inisiatif ini menghadirkan ekosistem kecerdasan artifisial (AI) yang inklusif, aman, dan berkelanjutan guna memperkuat daya saing Indonesia di ranah teknologi global.
“Di Indosat, kami percaya bahwa AI harus inklusif, bukan hanya soal akses. Tapi, juga soal membuka peluang. Kami ingin masyarakat Indonesia bukan hanya menjadi pengguna AI, tapi juga kreator dan inovator,” tegas Vikram Sinha, President Director and CEO IOH melalui keterangan tertulis dilansir Pewarta.co, Rabu (16/7/2025).
Menurutnya, pusat AI ini merupakan wujud nyata dari upaya Indosat untuk memberdayakan talenta lokal yang mampu bersaing secara global.
Diresmikan pada 11 Juli 2025 di Jakarta, AI Center of Excellence menggabungkan kekuatan teknologi mutakhir NVIDIA, sistem keamanan cerdas dari Cisco, serta jaringan luas Indosat yang menjangkau seluruh Indonesia. Kolaborasi lintas sektor ini bertujuan membangun fondasi kedaulatan digital yang kuat, sekaligus membuka akses AI secara merata—dari pelosok desa hingga pusat kota, dari startup hingga korporasi dan lembaga pemerintah.
Dalam mendukung pengembangan AI nasional, pusat ini dibangun di atas enam landasan utama. Salah satunya adalah keberadaan AI Sandbox untuk uji coba berbagai aplikasi nyata di sektor-sektor prioritas. Di samping itu, pusat ini juga menghadirkan program pelatihan dan sertifikasi di bidang AI dan data, menyasar puluhan ribu talenta digital Tanah Air.
Untuk mempercepat pertumbuhan inovasi lokal, sebuah akselerator turut disiapkan guna mendampingi startup Indonesia mengembangkan solusi AI. Pusat ini juga menyediakan enterprise hub sebagai ruang kolaborasi antara pelaku industri dan pengembang teknologi. Sebagai pilar lainnya, pengembangan Large Language Model (LLM) berskala nasional menjadi fondasi strategis untuk menciptakan teknologi lokal yang relevan.
Seluruh rangkaian program ini dilengkapi forum think-tank nasional guna merumuskan kebijakan AI yang etis, bertanggung jawab, dan berorientasi jangka panjang.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan pentingnya kolaborasi strategis ini. “Kami ingin Indonesia tidak hanya menjadi pasar teknologi, tapi juga rumah bagi inovasi dan penciptaan teknologi AI yang sesuai kebutuhan bangsa,” ujarnya.
Peluncuran AI Center of Excellence juga dirancang dengan empat pendekatan utama yang saling melengkapi.
Pertama, dari sisi infrastruktur, Indosat bersama NVIDIA memimpin pembangunan platform AI berdaulat pertama di Indonesia. Platform ini dirancang untuk mendukung skala besar, performa tinggi, dan kemandirian nasional. Lintasarta, anak usaha Indosat, menjadi pionir di Asia Tenggara dalam pengintegrasian NVIDIA GB200 NVL72—teknologi canggih untuk kebutuhan generative AI dan komputasi performa tinggi generasi mendatang.
Kedua, dalam hal keamanan, Cisco menghadirkan Sovereign Security Operations Center (SOC) Cloud Platform pertama di Indonesia. Diperkuat oleh pemanfaatan teknologi Splunk dan solusi Managed Security Services, SOC ini akan menggabungkan deteksi ancaman berbasis AI, pengendalian data, dan integrasi langsung dengan infrastruktur nasional untuk menjaga kedaulatan data secara menyeluruh.
Ketiga, pusat AI ini dirancang untuk membuka akses teknologi bagi seluruh lapisan masyarakat. Dengan memanfaatkan jaringan seluler Indosat, target besarnya adalah menjangkau ratusan juta masyarakat Indonesia hingga tahun 2027, baik di kota maupun desa, guna mendemokratisasi manfaat AI secara luas.
Keempat, aspek pengembangan talenta menjadi elemen vital. Targetnya, sebanyak satu juta warga Indonesia akan dibekali kecakapan digital di bidang jaringan, keamanan, dan AI hingga 2027.
NVIDIA akan memberikan dukungan melalui pusat teknologi dan pelatihan dari Deep Learning Institute, serta pendampingan startup lewat program Inception. Cisco turut mendukung melalui Cisco Networking Academy yang ditargetkan melatih 500.000 orang Indonesia hingga tahun 2030.
“Transformasi di era AI menuntut infrastruktur yang kuat dan SDM yang siap bersaing. Lewat kolaborasi ini, Cisco menghadirkan ekosistem digital yang tangguh dan aman untuk Indonesia,” ungkap Chuck Robbins, Chair dan CEO Cisco.
Sementara itu, Ronnie Vasishta, SVP Telecom NVIDIA, menekankan pentingnya inklusivitas. “Kami ingin memastikan AI dapat diakses oleh semua orang. Kolaborasi ini tak hanya menghadirkan teknologi, tapi juga membangun fondasi ekosistem AI yang bisa menjadi contoh bagi negara lain,” tuturnya.
AI Center of Excellence menjadi penanda arah baru Indonesia dalam membangun kedaulatan digital berbasis inovasi lokal. Melalui kolaborasi strategis antara pemerintah dan mitra global, Indonesia siap menapaki masa depan sebagai negara yang tidak hanya mengadopsi teknologi, tetapi juga menciptakannya, untuk pertumbuhan yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan. (gusti/red)