Banda Aceh (pewarta.co) – Sejumlah mahasiswa Banda aceh yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Peduli (IMP) Seuramoe Meukah,mengelar konferensi pers,bertema mendukung investasi demi kemajuan daerah melaui PT PEMA.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh direktur utama PT PEMA Mawardi Nur, anggota komisi 3 DPRA Hasbalah,dan sejumlah mahasiswa.kamis (17/7) di Mjd coffe banda aceh.
Fatur muda angkasa selaku koordinator IMP, mengatakan.Pihak nya selaku mahasiswa mendukung penuh investasi di PT pema dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah
Dengan masuknya investasi di aceh, dan dalam hal ini PT PEMA akan menjadi perusahaan daerah yang hadir secara aktif, menghasilkan profit, dan menyumbangkannya dalam bentuk dividen kepada pemerintah daerah. Dengan begitu, tingkat perekonomian daerah juga meningkat.
Sambungnya,Sebagaimana kita ketahui bersama, Aceh memiliki potensi luar biasa, baik dari sisi sumber daya alam, letak geografis yang strategis, maupun kekayaan budaya dan sejarah.
Namun, potensi ini tidak akan maksimal tanpa adanya investasi yang berkelanjutan dan pengelolaan yang professional.
Dalam hal ini, kami menyampaikan dukungan penuh terhadap peran PT Pembangunan Aceh (PT PEMA) sebagai BUMD strategis milik Pemerintah Aceh, yang menjadi motor penggerak dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. PT PEMA memiliki mandat besar untuk mengelola berbagai potensi Aceh mulai dari sektor energi,infrastruktur, pertambangan, agroindustri, hingga pariwisata dengan tetap menjunjung tinggi prinsip transparansi, akuntabilitas, dan keberlanjutan.ucap fathur
Sementara itu direktur utama PT PEMA, Mawardi Nur,mengatakan, Kami menyadari PT PEMA masih terdapat berbagai tantangan dan kekurangan dalam perjalanan PT PEMA. tentu ini menjadi komitmen untuk terus berbenah dan bekerja keras untuk meningkatkan.
kinerja, menghadirkan investor serta tidak kalah penting untuk memperbaiki tata Kelola perusahaan agar lebih baik kedepannya. Kami yakin dengan masukan dari seluruh pihak termasuk dari mahasiswa, sehingga PT PEMA bisa lebih baik dan berkembang dalam membangun aceh.sebut nya.
Mawardi juga mengatakan,Kolaborasi antara pemerintah daerah,swasta, masyarakat sipil, serta kalangan akademisi dan mahasiswa menjadi faktor penting untuk memajukan Aceh. tentu PT PEMA tidak bisa berjalan sendirian, Kami percaya dengan memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah, investor nasional maupun internasional, serta masyarakat. kita dapat menciptakan ekosistem investasi yang kondusif dan inklusif. Ini bukan hanya soal pembangunan fisik, kita berkomitmen untuk membuka lapangan kerja, meningkatkan kualitas sumber daya manusia,dan menciptakan pemerataan ekonomi di seluruh wilayah Aceh.
Kedepan PT PEMA juga akan terus mendorong pengembangan proyek-proyek strategis yang memberikan nilai tambah bagi Aceh baik di bidang energi, industri
hilirisasi, maupun pengembangan kawasan ekonomi khusus. Kami mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga komitmen ini agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata oleh seluruh rakyat Aceh.
Terakhir Kami mengajak media massa dan semua pihak untuk terus memainkan peran sebagai mitra kritis dan konstruktif dalam mengawasi jalannya pembangunan daerah.
Informasi yang disampaikan secara akurat, berimbang, dan berpihak pada kepentingan publik sangat penting dalam mewujudkan tata kelola yang baik dan pembangunan yang berkelanjutan.Pungkas nya.
Sementara itu anggota komisi 3 DPRA, Hasbalah,mengatakan “PT PEMA adalah ujung tombak Aceh dalam menarik investasi. Jika dikelola profesional,PT PEMA akan menjadi lokomotif ekonomi Aceh yang membuka lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan daerah.”
“Kami di Komisi III DPRA mendukung penuh investasi melalui PT PEMA, tapi dukungan itu harus dibarengi dengan transparansi dan akuntabilitas. Investasi harus membawa manfaat nyata bagi rakyat Aceh, bukan hanya angka di atas kertas.”
Karena itu, penguatan jalur investasi harus dilakukan secara serius untuk membuka peluang-peluang ekonomi baru. “Kami ingin memastikan seluruh sektor business diaceh dapat berjalan maksimal agar target pembangunan Aceh dapat tercapai.sebut Hasbalah. (Faisal Heri/red)