Medan (pewarta.co) – Sebuah organisasi yang dasar mulanya hanya teman duduk dan mencari kebahagiaan telah menggodok suatu program yang telah memukau masyarakat Kabupaten Langkat, khususnya masyarakat Tanjung Pura.
Asp organizer yang terbentuk kurang lebih 10 tahun silam bekerja sama dengan sanggar seni Bale Marojahan dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dalam menggelar Pentas Seni Pusaka dengan tema “Literasi Dalam Bingkai Imaji, Membuka Gerbang Kealpaan”.
Melalui Program yang diadakan, panitia pelaksana berharap kepada masyarakat untuk tetap mengenal budaya sebagai harta pusaka yang harus dijaga kelestariannya. Disamping itu panitia juga membuat konsep agar pengisi acara terlibat serta saling melakukan pertukaran dan pertunjukan budaya yang beragam , misalnya Bale marojahan menampilkan Tari kreasi medley aceh, toba, melayu dan karo,
Tengku Haris Fadilla dengan kolaborasi antara senirupa dan sastra , Teater Garis Lurus dengan Pantomim dan Joget Langkat, Arumba Harapan menampilkan musik tradisi angklung, Sanggar Purnama dengan tarian bertani dan tari kreasi 5 puak, Sanggar permata dengan tarian kreasi panen padi dan Panitia dengan karya tari kontemporer berjudul kembali dan monolog Evaporasi dan taklupa pada sore hari panitia menyediakan open stage untuk kawula muda menikmati senja dengan puisi dan music acoustic.
Pembina Bale Marojahan, Matius Suharsono dalam kata sambutannya sebagai pembuka acara menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat Tanjung Pura yang begitu antusias dalam menyaksikan pagelaran pentas seni pusaka, disamping itu Matius Suharsono juga berharap masyarakat dapat sama-sama menjaga keutuhan budaya Indonesia melalui acara pagelaran seni yang dilaksanakan secara rutin.
“Budaya yang ada harus sama-sama kita jaga keutuhannya melalui agenda-agenda budaya yang dilaksanakan dan semoga acara seperti ini tidak hanya sampai disini” ungkapnya.
Ketua Panitia Irwansyah S.Pd mengatakan acara ini terselenggara berkat kerjasama antara ASP Organizer dan Sanggar Seni Bale Marojahan serta semangat panitia baik dari panitia di Asp Organizer sendiri maupun Panitia Bale marojahan yang telah menyiapkan alternatif-alternatif agar kemasan acara dapat menarik dan yang terpenting pesan dari masing-masing pementasan tersampaikan kepada masyarakat yang hadir.
Kegiatan ini juga didasari pada keresahan warga tanjung pura yang semakin resah dengan kawula muda yang semakin marak dengan penyalahgunaan narkoba, dan semakin berkurangnya hiburan rakyat yang bisa dinikmati bersama dalam acara-acara dengan konteks budaya. Banyak harta peninggalan pusaka yang semakin tergerus dimakan zaman, maka dari itu acara yang diselenggarakan diharapkan dapat membuka gerbang kealpaan bagi siapapun, baik dari kalangan masyarakat maupun pemerintahan.
Penanggung jawab acara sekaligus Aktor monolog Roni sanjani Azli mengucapkan terimakasih khususnya kepada masyarakat Tanjung Pura dengan animo masyarakat yang begitu luar biasa. “Siapupun tidak akan peduli dengan proses pelaksanaan sampai terlaksananya acara baik permasalahan eksternal maupun internal di kepanitiaan, kami hanya melakukan apa yang kami bisa dalam menjaga budaya, mungkin hanya kegiatan kecil dalam menjaga budaya khusunya gedung kerapatan adat pada masanya yang sekarang telah menjadi Muesum Daerah Kab. Langkat, dan kami dengan segenap pihak yang terlibat sudah melakukan sebuah kegiatan yang kami anggap positif”. Ungkapnya
Namun demikian Roni sedikit menyayangkan atas ketidak hadiran pihak Muspika Kecamatan Tanjung Pura dalam acara tersebut. “Yang sangat disayangkan Muspika Kecamatan Tanjung Pura belum dapat hadir dalam acara ini. Mungkin saja Muspika kita tengah banyak agenda untuk hal lain dan kita semua harus berfikir positif. Kita harus bahagia dan tidak lupa dengan peninggalan harta pusaka”. tandasnya.
Ucapan terima kasih Juga tak lupa diucapkan kepada seluruh pihak yang terlibat seperti Balemarojahan, Teater Garis lurus, Sanggar Purnama, Sanggar permata, Arumba Harapan Stabat, Simple Attack, Tanjung Pura hip hop squad, Sisi Cerah, D’post coffe, Radio SBB Pangkalan Brandan, Brandal Custom, Atina Boutique, Reza Rizki Meuble, Teater Sisi UMSU, Himala USU, Jerok Peras Gembong, Sahabat Nusantara Project dan Yod design, serta seluruh pihak yang terlibat. (RSA)