Batam (Pewarta.co)- LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) melaksakan Musyawarah Nasional (Munas) ke-3 yang dibuka Wantimpres RI Sidarto Danusubroto di Hotel Aston Kota Batam, Tanggal 23-25 Maret 2022. Dalam Munas ke-3, alhasil terpilih secara demokrasi H Andi Syafrani SHi MCCL CLA. CM melanjutkan estafet Presiden LIRA Periode 2022-2027.
Munas LIRA yang seharusnya dilaksanakan pada Tahun 2020 silam, namun ditunda melalui Rapimnas Bulan September 2020 pola Vidcom, karena bencana non alam Pandemi Covid-19. Maka saat ini ditunjuk panitia bersama Munas LIRA ke-3 Kepri dan Riau yang dilaksanakan, Maret 2022 ini untuk “LIRA Reborn,” jelas Ketua Organizing Committee Munas Budi Sudarmawan didampingi Sekretaris OC, Munahar S Sos kepada wartawan usai acara, Sabtu (26/03) di Hotel Aston Kota Batam.
Untuk diketahui ujar Budi Sudarmawan, LIRA menjadi LSM peraih rekor MURI sebagai LSM terbesar di Indonesia yang hadir di 34 DPW Provinsi dan ratusan DPD Kabupaten/Kota. Sebagai LSM yang menerapkan sistem Shadow Government. LIRA mencanangkan diri menjadi mitra strategis Pemerintah dengan tujuan utama untuk kebaikan Rakyat Indonesia.
Selaku Ketua OC, Budi didampingi sekretarisnya menjelaskan semangat LIRA menggelar Munas di Batam karena untuk menghadirkan kebhinnekaan kebangsaan yang merata. Berharap akan melahirkan presiden LIRA berpotensi dalam mengemban amanah kedepannya, sebagaimana pesan Presiden LIRA, Ollies Datau yang disampaikan Ketua OC Budi juga menjabat sebagai Gubernur LIRA Kepri dan sekretarisnya menjabat Gubernur LIRA Riau.
Wantimpres RI Buka Munas LIRA Ke-3
Sementara itu Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI, Irjen Pol (Purn) Sidarto Danusubroto turut hadir dan membuka Munas LIRA bersama Anggota Komisi III DPR RI sekaligus Ketua Dewan Pembina LIRA, Habib Aboe Bakar Alhabsyi, Presiden LIRA Ollies Datau, dan Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad. “Saat Munas, tepat 17 tahun LIRA untuk Indonesia.”
Dalam sambutannya, Sidarto Danusubroto, memberikan ucapan “Selamat dan Sukses untuk Munas LIRA Ke-3”. Diharapkan setiap pemimpin LIRA dapat membawa kejayaan LIRA dan mampu menjadi mitra strategis sebagai pengawal program-program pemerintah.
LIRA harus bisa merawat dan menjaga keutuhan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika serta selalu menyadari bahwa Kebhinekaan adalah anugerah untuk semua suku, etnis, agama, dan golongan yang ada di Indonesia. Bangsa dan Negara ini bukan hanya untuk kalangan tertentu saja, ucap Sidarto.
Munas ala Demokrasi, Unggul Andi Syafrani
Sementara itu, saat pelaksanaan acara puncak Munas LIRA ke-3, dimana awalnya muncul empat nama kandidat yakni petahana Presiden LIRA Ollies Datau, Andi Rio Idris Padjalangi, Muhammad Oheo, Andi Syafrani. Namun saat proses pencalonan yang mendaftar dua nama Ollies Datau sebagai petahana dan Andi Syafrani
Prosesi berjalan lancar dan demokrasi, tanpa money politik antara Ollies Datau dan Andi Syafrani, serta masing-masing tim kandidat sama kuatnya melakukan lobi-lobi intelektual ala LIRA. Walaupun hiruk pikuk ala LIRA, namun tetap demokrasi nan mengedepankan kekeluargaan.
Alhasil pemilihan, Andi Syafrani unggul peroleh suara 65 persen dan Ollies Datau 35 persen. Pimpinan sidang mengetuk palu, sah kemenangan Andi untuk melanjutkan estafet kepemimpinan LIRA 2022-2027 mendatang, ujar Ketua OC Budi Sudarmawan yang turut memonitor proses pemilihan.
Kekalahan Ollies atas Andi sebenarnya di luar perkiraan banyak orang, bahkan cenderung mengagetkan. Karena selama ini Ollies dinilai sukses memimpin LIRA, sehingga tumbuh menjadi organisasi yang disegani. Selanjutnya, sebagai LSM yang menerapkan sistem shadow goverment, LIRA mencanangkan diri menjadi mitra strategis pemerintah dengan tujuan utama untuk kebaikan rakyat Indonesia.
Selanjutnya, saat dihubungi melalui pesan WhatsApp atas kemenangannya, Andi menjawab singkat, “Ini berkah namanya dan tentunya juga tanggung jawab yang besar untuk menjadikan LIRA menjadi lebih baik lagi, yang saat ini memang sudah luar biasa,” kata Andi Syafrani.
Selain menjabat sebagai Wapres LIRA 2016-2022, Andi adalah seorang praktisi hukum, pengamat hukum tata negara dan dosen di Universitas ternama di Jakarta.
Saat sengketa Pilpres 2019, Andi Syafrani menjadi tim hukum pasangan Jokowi -Ma’ruf Amin dan didaulat menjadi Ketua Team Penyiapan Materi Jawaban dalam persidangan tersebut. (red)