Medan (Pewarta.co)- Terkait aksi kriminalitas menggemparkan yang terjadi terhadap wartawan (Tobapos) bernama, Chairul Amri (34), warga Jalan Amal. Medan Sunggal sekira tiga hari lalu, yang diculik dari rumahnya lalu disiksa secara beramai-ramai di dua tempat, yakni di Jalan Bajak 5, Amplas dan Mariendal, Patumbak.
Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan, Kolonel Inf Donald Erickson Silitonga, SIP, MSi yang dikonfirmasi media secara tegas menepis dugaan keterlibatan TNI AD, Kamis (21/4/2022).
“Tidak benar ada keterlibatan oknum Prajurit TNI AD dalam kasus saudara Chairul Amri itu,” terang Kapendam I/BB di Media Center Pendam I/BB, Petisah Medan.
Kapendam lanjut menjelaskan, jika yang dimaksud Chairul Amri itu, inisial T sebagai oknum Prajurit, maka dugaan tersebut salah.
T adalah mantan Prajurit TNI AD/pensiun TMT 30 September 2021 sesuai surat keputusan KEPALA STAF ANGKATAN DARAT Nomor Kep / 576 -10/Vlll/2021 tentang pemberian pensiun terhitung mulai bulan Oktober 2021.
Pangkat terakhir T adalah Kopral Kepala (Kopka) dan satuan terakhir Bekangdam I/BB.
“Berdasarkan hal tersebut, maka secara langsung kasus tersebut tidak ada kaitannya dengan institusi TNI AD,” pungkas Kolonel Donald.
Informasi terkini didapat tim media ini, tim dari Polrestabes Medan tengah melakukan penyelidikan ke lokasi yang diduga tempat aksi penyekapan dan penganiayaan.
Tim yang turun dengan sigap mencari alat bukti untuk dapat segera meningkatkan status para terlapor guna mengungkap kasus tersebut ke publik.
“Informasinya kasus ini menjadi atensi para pimpinan tinggi agar lekas dibongkar kepada publik,” kata sumber.
Lebih dalam didapat, saat ini terlapor Fauzi merupakan oknum wartawan masih berkeliaran di seputaran kediamannya, dia (Fauzi) yang membohongi korban untuk keluar dari rumahnya dengan modus ada kerjaan.
Sedangkan Sitio akrab dipanggil Pak Tio yang sudah jelas bukan lagi anggota TNI, perannya diduga menjadi otak pelaku, sedang menggelar konfrensi pers di kawasan Kecamatan Medan Kota, di sebuah cafe. (red)