Asahan (Pewarta.co) – Jalan lintas Propinsi yang menghubungkan Pulau Rakyat – Sigura gura, tepatnya area objek wisata bedeng 7, perbatasan Desa Marjanji Aceh Kab Asahan dengan Desa Meranti Timur, Kabupaten Toba mengalami longsor, Senin malam (13/03).
Longsor pada bahu jalan yang berada di pinggir DAS (Daerah Aliran Sungai) Asahan ini mengakibatkan benteng tanah sekira 30 meter searah ruas jalan, dan kedalaman 8 meter amblas kedalam sungai Asahan.
“Tidak ada korban dalam peristiwa ini, hanya saja, kondisi jalan ini sekarang diniy sangat membahayakan bagi para pengguna jalan raya,” ungkap salah seorang warga setempat, Darmin Simanjuntak, Selasa (14/03).
Menurut Darmin, kondisi sejumlah ruas jalan ruas jalan Provinsi yang menghubungkan Kabupaten Asahan – Kabupaten Toba kondisinya cukup kritis (Aspal jalan hingga retak red), terutama pada ruas jalan yang berada di bibir sungai Asahan.
“Faktanya saat ini, ketika hujan tadi malam , kondisi ruas jalan itu mengalami longsor,” terangnya.
Kejadian tersebut, lanjut Darmin, sudah dilaporkan kepada aparat Desa, pihak Kecamatan hingga ke petugas UPTD Dinas Bina Marga PUPR Provinsi Sumatera Utara di Kota Tanjungbalai.
“Hal tersebut agar ruas jalan tersebut segera diperbaiki. Dampak dari longsornya jalan tersebut, srus lalu lintas Asahan – Sigura Gura mengalami kemacetan, terjadi antrian panjang kenderaan. Situasi ini diperparah dengan sempitnya bidang badan jalan,” ungkapnya.
Menurutnya, masyarakat telah berupaya untuk memberikan rambu tanda bahaya secara darurat di sisi jalan yang longsor tersebut, hal tersebut bertujuan agar pengemudi lebih berhati hati saat melintasi jalan yang longsor.
“Kami berharap kepada pemerintah melalui dinas terkait agar segera bisa membuat rambu tanda waspada yang permanen sebelum dilakukan perbaikan,” harapnya.
(ded/red)