Medan (Pewarta.co)-Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meresmikan terbentuknya Majelis Puasa Sunah Senin Kamis Ayyamul Bidh (Pusaka Ayyub) sekaligus peletakan batu pertama pembangunan gerbang Selatan Masjid Al-Munawwarah Kampus Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Jalan SM Raja Teladan, Medan, Rabu (31/3/2021).
Hadir dalam peresmian tersebut Ketua Umum Pengurus Yayasan UISU Ismet Danial Nasution, Rektor UISU Yanhar Jamaluddin, Ketua BKM Al-Munawwarah Parlaungan Lubis, serta sejumlah civitas akademika UISU. Sementara mendampigi Gubernur, Asisten Administrasi Umum Mhd Fitriyus.
Puasa Senin Kamis, bagi Gubernur, sudah menjadi kebiasaan yang terus dilakukan setiap pekannya. Sebab, menurutnya, ibadah sunah ini dapat mendorong seseorang mengintrospeksi diri sendiri. Karena tidak ada manusia yang luput dari kesalahan, baik tidak disengaja ataupun sengaja.
“Dengan kita berpuasa, mungkin hal negatif yang sering kita lakukan, bisa berkurang. Bagaimana (kebiasaan) ini bisa berkembang di diri kita,” ujar Gubernur.
Begitu juga untuk aktivitasnya sebagai pemimpin di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, sangat banyak hal tidak terduga, seperti tantangan, cobaan hingga dinamika muncul dan membuat setiap orang terkadang melakukan kesalahan.
“Di hari itu (Senin dan Kamis), kita lebih khusyuk menjalankan ibadah. Malamnya saya pastikan selesai baca Alquran (beberapa juz). Itu yang saya lakukan,” terangnya.
Untuk itu, Edy Rahmayadi berharap, Majelis Pusaka Ayyub yang dibentuk tersebut, bisa dijalankan dengan konsisten, serta disebarluaskan menjadi sebuah kebiasaan masyarakat. Sebagaimana bulan Ramadan yang datang setiap tahun, dimanfaatkan bagi umat muslim di dunia untuk lebih giat beribadah dan menjauhi perbuatan yang tidak baik.
Usai meresmikan Majelis Pusaka Ayyub, Gubernur pun meletakkan batu pertama pembangunan Pintu Gerbang Selatan Masjid Al-Munawwarah yang berada di lingkungan Kampus UISU. Tujuannya agar lebih banyak akses masuk kampus bagi masyarakat sekitar yang akan melaksanakan ibadah.
“Jadi masjid ini kan memang tidak bisa sektoral. Dia harus dibuka untuk masyarakat,” sebutnya.
Sementara Rektor UISU Yanhar Jamaluddin menyampaikan pembangunan pintu gerbang Selatan Masjid Al-Munawwarah adalah program hasil kolaborasi bersama antara yayasan dengan universitas. Sehingga rumah ibadah tersebut kesannya tidak eksklusif, khusus warga kampus.
“Kita tidak mau masjid ini hanya digunakan oleh masyarakat kampus. Tetapi kita juga menginginkan bagaimana masjid kampus bisa berguna bagi masyarakat, sehingga ada rasa memiliki bersama, bahwa ini punya umat Islam, bukan UISU,” sebut Rektor, bersama Ketua Umum Pengurus Yayasan UISU Ismet Danial Nasution.
Secara sosiologis, kata Rektor, masjid akan menjadi alat perekat antara kampus dengan masyarakat. Karena itu merupakan tujuan dan ide dasar dibangunnya pintu gerbang selatan kampus Al-Munawwarah UISU, yang bisa mengakses langsung ke dalam tanpa melalui gerbang utama.
Peresmian Majelis Pusaka Ayyub tersebut ditandai dengan pemukulan bedug oleh Gubernur dan ditutup dengan meletakkan batu pertama di pintu gerbang kampus yang pernah dijalani Edy Rahmayadi sebelum menempuh pendidikan di Akmil (TNI). (ril)