Takengon (pewarta.co) – Semenjak isu pemekaran Aceh Leuser Antara (ALA) kembali di perbincangkan Kepengurusan Komite Pemekaran Provinsi Aceh Leuser Antara (KP3ALA) pusat dan daerah bersama tokoh gayo hari ini bertemu di Hotel Linge Land Aceh Tengah, 28 Maret 2025.
Hadir Beberapa tokoh gayo Muklis Gayo, Zam Zam Mubarak, Tgk. Irwan Syah Martis, Perwakilan Mahasiswa dan Ketua Komite Persiapan Pembentukan Provinsi Aceh Leuser Antara (KP3 ALA) Pusat Rahmat salam dan beberapa pengurus KP3ALA dari Kabupaten.
Rahmat Salam dalam konferensi pers nya mengatakan walaupun sebelumnya tahap pengajuan Provinsi Ala ini sudah di tahap Akhir di rancangan UU Pemekaran hari kami kembali akan berjuang bersama Masyarakt dari 6 Kabuapaten Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Gayo Lues Bener Meriah, Aceh Singkil dan Subusalam.
“Komitmen kami tetap mekar dari Provinsi Aceh, perjuangan ALA ini bukan lah sesuatu perbuatan yang melanggar dan ini merupakan perintah Undang Undnag”, ujar Rahmat Salam.
Dia melanjutkan, setelah pertemuan ini akan diadakan kembali melakukan pertemuan akbar yang akan di hadiri oleh perwakilan dari 6 Kabupaten Kota yang ada di Wialayah ALA, “Insya Allah setelah Lebaran setelah kita berkoordinasi dengan para Bupati, kita Rencanakan di Gayo Lues”, jelasnya.
Pemekaran ini adalah cita-cita bersama Masyarakt gayo dan masyarakat yang ada si enam kabupaten ini. “Insya Allah kami tetap berjuang memperjuangakan pemekaran ini,”ucapnya.
“Provinsi Aceh jangan alergi soal pemekaran ini, pemekaran ini adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat banyak dengan pemekaran ini kita menginginkan adanya pembangunan secara merata Aceh akan tetap seperti biasa kami hanya meningkatkan pembangunan dengan pemerintahan secara kusus di wilayah tengah, tengara, singkil dan Subusalam,,” kata Rahmad.
Sementara itu, Zam zam Mubarak mengatakan pihaknya sudah melengakapi Administrasi pengajuan pemekaran ini dengan dua metode Top-down dan bottom-up dengan segala upaya akan terus kita perjuangkan cita cita bersama ini.
Tokoh budayawan sekaligus sejarah gayo, Mukhlis gayo mengatakan selain meperjuangkan keadilan bagi seluruh Masyarakat di Wilayah Ala ini merupakan untuk memperjuangkan dan mempertahankan identitas gayo secara menyeluruh.
“Gayo punya sejarah dan budaya sendiri kita harus mandiri dan membangun wilayah kita secara bersama-sama kita telah jauh tertinggal dengan wialayah lain dan ini saat kita memperjuangakan hak hak kita sebagai indentitas pribumi asli”, sebutnya.
Terakhir, Rahmat Salam berharap untuk semua lapisan masyarakat agar selalu mendo’akan dan mendukung perjuangan pemekaran ini. “Penjuangan kita adalah sebuah pesiapan kita menuju Indonesia emas,”pungkasnya. (Red)