Medan (pewarta.co) – Sebanyak 86 siswa dan siswi dari berbagai sekolah, yang berhasil mengharumkan nama Sumatera Utara (Sumut) di tingkal nasional dan internasional mendapat apresiasi dari Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. Mereka diundang ke Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro, Nomor 30 Medan, Rabu (20/11), dan mendapat dana pembinaan.
Para siswa yang prestasi itu, 64 siswa di antaranya berhasil mengharumkan nama Sumut di level internasional dan 22 di level nasional dari berbagai kompetisi seperti karya ilmiah, akademik dan olahraga. Untuk level internasional siswa dan siswi Sumut berhasil meraih 24 emas, 12 perunggu dan 28 perak dari berbagai kompetisi, seperti lomba karya ilmiah di Malaysia dan Korea, serta kompetisi akademik di Amerika Serikat. Sedangkan tingkal nasional 3 emas, 5 perak, 2 perunggu dan satu tim futsal (12 orang) yang berhasil menjuarai kompetisi nasional.
Ke-86 orang tersebut merupakan siswa dan siswi SMA dan SMP Sumut seperti Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA), Chandra Kumala School, Singapore Intercultural School, SMAN 1 Medan, SMAN 2 Medan, SMAN 3 Medan, SMAN 7 Medan, SMAN 16 Medan, SMAN 1 Tebingtinggi, SMA Harapan 3 Medan dan SMK TI Budiagung Medan.
Kepada para siswa, Gubernur menyampaikan terima kasih dan mengaku bangga dengan berbagai prestasi yang berhasil ditorehkan para siswa di panggung nasional dan internasional. “Terima kasih anak-anak ku, saya bangga dengan kalian, yang telah berhasil mengharumkan nama Sumut, bahkan Indonesia hingga ke tingkat internasional,” ungkapnya.
Namun menurut Edy Rahmayadi, kecerdasan di bidang pendidikan saja tidak cukup untuk membangun bangsa, khususnya Sumut, agama dan moral juga menjadi faktor yang sangat penting. “Soal prestasi secara akademik atau sains saya sangat bangga dengan putra-putri Sumut, tetapi itu harus dibarengi dengan agama dan moral, tanpa ini kecerdasan akademik atau sains tidak akan berguna, malah mungkin bisa merusak,” katanya.
Saat memberikan bimbingannya, Edy Rahmayadi juga mendatangi para siswa untuk menanyakan prestasi dan asal sekolah mereka. Salah satu karya ilmiah yang membuat Edy Rahmayadi tertarik adalah Timbangan Elektronik Nutrisi (TEN) yang diciptakan oleh Amalzuhra Adisty Siregar dan M Laksamana Arya Airlangga Ksatria Dwika, siswa dan siswi SMA Harapan 3 Medan.
“Karya seperti ini harus dikembangkan karena sangat berguna untuk masyarakat kita. Dengan alat timbang nutrisi seperti ini bisa mengurangi risiko stunting, kegemukan, atau kekurangan gizi. Karya-karya kita haruslah bisa diimplementasikan, berguna untuk makhluk Tuhan yang lain, tidak hanya manusia,” kata Edy Rahmayadi.
TEN ini dikembangkan Amalzuhra dan M Laksamana yang merupakan siswa Harapan 3 Medan kelas fokus kedokteran karena merasa prihatin banyaknya kasus mal nutrisi yang terjadi di Indonesia. Karya mereka inipun berhasil mendapat juara pertama di North Sumatera Science Fair 2019.
“Sekarang banyak kasus stunting, underweight dan over nutrisi yang kebanyakan karena mal nutrisi. Jadi, kami punya ide membuat alat ini agar semua orang dengan mudah bisa mengetahui berapa nutrisi yang mereka butuhkan,” kata Amalzuhra saat diwawancarai usai acara.
Selama acara, suara tawa, tepuk tangan dari siswa dan siswi serta guru-guru terus memenuhi ruangan, namun keadaan menjadi hening saat Edy Rahmayadi memotivasi para siswa dengan memperlihatkan video-video disabilitas yang berprestasi di dunia.
Menurut Kepala Sekolah YPSA Bagus Maulana, motivasi seperti ini tentu sangat berguna kepada siswa dan siswi. “Motiviasi yang diberikan Pak Gubernur tentu membekas kepada siswa-siswi, ini penting terutama mengingatkan siswa dan siswi soal agama dan moral,” katanya.
Selain memberikan apresiasi kepada siswa dan siswi yang berprestasi, Edy Rahmayadi juga melepas 25 siswa dan siswi YPSA yang akan mengikuti Olimpiade sains di Korea dan 3 ke Jakarta. “28 siswa dan siswi kita juga akan berjuang untuk mengharumkan Sumut, 25 ke Korea dan 3 ke Jakarta. Kita doakan mereka bisa mengharumkan nama Indonesia Khususnya Sumut,” ujar Gubernur. (red)