Padangsidimpuan (Pewarta.co)- Perayaan Natal Keluarga Besar Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB bersama 60 an Warga Binaan (Napi) yang dilaksanakan di Kompleks Lapas di Desa Salambue, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan, Minggu (22/12/2024 dimulai.pukul 14.30.wib sampai selesai berlangsung penuh hikmad dan sukacita.
Erikjen Silalahi selaku Ketua Panitia Natal mengatakan Perayaan Natal di Lapas.kelas IIB berthemakan ‘Marilah sekarang kita ke Betlehem (Lukas 2,15) dan Subthema ‘Melangkah bersama dengan Iman,menuju Pemasyarakatan yang semakin Pasti”,diikuti seluruh Pegawai Lapas dan enampuluhan Warga Binaan yang beragama Kristen.
Ketua Panitia menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada Kepala Lapas Edison Tampubolon yang telah memberikan dukungan dan arahan sehingga Perayaan Natal di Lapas bisa silaksanakan.
Ketua Panitia Erikjen Silalahi Kepada seluruh Panitia dan Pegawai di Lapas juga Para WBP diucapkannya banyak terima kasih karena telah bekerja dengan baik,saling mendukung bersinergi dan kepada para Napi yang telah ikut belajar dalam mengwujudkan perayaan Natal ini.
“Atas nama Panitia kami ucapkan selamat Natal dan selamat datang kepada seluruh undangan kami,Kiranya perayaan Natal ini bisa membawa Berkah dan Damai bagi kita semua khususnya para WBP. Perayaan Natal ini dihadiri para undangan diañtaranya Persatuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI) Kota Padangsidimpuan dari gereja-gereja,perkumpulan Koor dan acara perayaan Natal ini akan diisi Liturgi,Vocal Group,Vikal Solo yang smuanya dibawakannpara Warga Binasn Pemasyarakatan (WBP).” ujar Erikjen Silalahi
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIB Padangsidimpuan Edison Tampubolon dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang kepada swluruh undangan yang hadir dalam perayaan tersebut dan mengapresiasinya seluruh Panitia dan WBP yang telah bersusah payah untuk mengwujudkan acara perayaan tersebut.
Edison Tampubolon juga mengatakan Perayaan kegiatan Keagamaan merupakan hal yang wajib untuk di laksanakan bersama sama dengan WBP.
“Kita harapkan melalui Perayaan Natal ini kita bukan hanya bisa mengingat kelahiran Juru Selamat manusia yaitu Tuhan Yesus Kristus tapi kita harus menyadari hidup kita ini adalah milik Tuhan.Untuk itu mari kita renungkan Subthema Natal kali ini menjadi renungan bagi kita serta bertanya kepada diri kita siapa kita di hadapan Allah dan sudah sampai dimana kepercayaan dan iman kita,” ujar Kalapas.
Kapolres Padangsidimpuan AKBP Dr Wira Parayatna dalam sambutannya yang disampaikan Kasatlantas Polres Padangsidimpuan AKP Polman Pasaribu menyampaikan ucapan selamat Natal dan menyampaikan apresiasinya atas perayaan Natal bersama WBP tersebut.Kepada para Napi (WBP) diminta agar menyesali semua perbuatan yang telah dilakukan di masa lalu dan melalui Natal ini bisa memperbaiki diri kedepan.
“Jadikanlah Perayaan Natal ini menjadi Pembaharuan sikap,sifat kedepan dan menjauhi segala perbuatan yang melanggar kehendak Tuhan juga perbuatan melanggar hukum,” ujar AKP P Pasaribu.
Perayaan Natal yang diisi acara Liturgi Pegawai dan WBP,Koor,Vocal Solo,Vocal Group oleh para WBP tersebut diisi dengan Renungan Natal ya g dibawakan oleh Pengkotbah, Pdt.Dian Deluansa Lumban tobing, STh.
Dalam Nats Renungan Natal yang diambil dari Thema, ‘Mari sekarang kita ke Betlehem’ (Lukas 2,15) , Pdt.Dian Deluansa Lumban tobing, STh menyampaikan Betlehem adalah tempat lahirnya Yesus Kristus yang datang kedunia demi menyelamatkan ummat manusia.
Pendeta Dian Deluansa Lumban tobing, STh mengatakan Kedatangan Juru Selamat Yesus Kristus kedunia untuk melepaskan semua ummatnya dari genggaman dosa.Apakah Yesus itu sudah masuk dalam diri kita?Apakah kita sebagai ummat Kristen sudah menerima Yesus dalam diri kita? Apakah kita sudah melaksanakan perintahnya? Untuk itu sebagaimana hang diminta Subthema, Melangkah Bersama Dengan Iman menubu Pemasyarakat yang semakin Pasti.
Kepada para WBP diminta agar tetap sabar dan tabah serta menyerahkan diri kepada Tuhan dalam menjalani sisa-sisa hukuman dan jangan lupa berdia meminta pengampunan dariNya. Melalui perayaan Natal ini para WBP dapat merenungkan semua perbuatan di masa lalu dan dijadikan menjadi pembelajaran ke depan nantinya,” ujar Pendeta.
Selama acara kebaktian berlangsung terlihat para WBP yang berpakaian seragam Batik dan Topi San takalaus itu tertunduk dan menangis mungkin merenungi nasibnya yang sedang berada di Lapas yang tak bisa bersama sama dengan keluarga untuk merayakan Natal
Usai acara Kebaktian Natal dilanjutkan dengan pemberian bingkisan Natal yang diselingi dengan acara hiburan dari para WBP.(Rts)