Padangsidimpuan ( Pewarta.co)-Kota Padangsidempuan mengalami deflasi atau penurunan harga sebesar 0,31 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,79 pada Agustus 2022.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang Sidempuan, Deflasi terjadi karena adanya penurunanan indeks pada dua kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,46 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,1 persen, Senin (12/9/2022).
Kelompok pengeluaran yang mengalami peningkatan adalah kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,86 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,69 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,55 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,5 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,28 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,17 persen; dan kelompok transportasi sebesar 0,07 persen.
Komoditas utama penyumbang deflasi selama bulan Agustus 2022 di Padang Sidempuan antara lain: bawang merah, cabai merah, minyak goreng, cabai rawit, daging ayam ras, santan jadi, seragam sekolah anak, tomat, apel, dan emas perhiasan.
Kepala BPS Kota Padangsidempuan Hafsyah Aprillia menjelaskan bahwa deflasi di bulan Agustus 2022 ini disebabkan karena turunnya beberapa komoditas (Bawang merah, Cabe merah, minyak goreng, cabe rawit dan daging ayam ras).
“Untuk komoditas hortikultura yang harganya mengalami penurunan seperti cabai merah dan bawang merah dikarenakan beberapa daerah di Padang Sidempuan mengalami panen,” ucapnya.
Hafsyah juga menambahkan bahwa seluruh kota yang menjadi IHK mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Gunung Sitoli sebesar 1,43%, dan terendah terjadi di Kota Sibolga sebesar 0,02%. Sedangkan Kota Padang Sidempuan mengalami deflasi terendah kedua yaitu sebesar 0,31% setelah Kota Gunung Sitoli.
“Peran TPID Padangsidempuan dengan membuat pasar murah untuk barang – barang yang memberikan andil inflasi selama beberapa bulan ini terutama komoditas yang masuk kelompok makanan, dapat menahan inflasi di Kota Padang Sidempuan,” tutupnya.
Di tempat terpisah Walikota Irsan Efendi Nasution mengungkapkan, penurunan harga pada komoditas bawang merah maupun cabai merah di bulan Agustus terjadi karena beberapa daerah yang produksi komoditas itu sedang panen, sehingga pasokan dan distribusi pun terjaga.
Ini menjadi kabar yang baik. Namun begitu, Irsan mewanti-wanti agar momen penurunan harga atau deflasi di Padangsidempuan bisa terjaga.
“Sebelumnya saya juga pernah mengatakan bahwa Pemko Padang Sidempuan tengah menyusun strategi dalam pengendalian inflasi, terutama pada komoditas cabai dan bawang merah dan alhamdulillah ini merupakan salah satu hasil dari kerja keras dalam pengendalian inflasi di Kota Padangsidempuan,” ucapnya.
Beliau berharap dengan dijaganya kesinambungan pertanaman beberapa komoditas pengendali inflasi tersebut menjelang natal dan tahun baru ini tidak terjadi lonjakan harga di Kota Padangsidempuan.(Rts)