Jakarta (pewarta.co) – Sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, Bakamla RI membagi-bagikan masker dan sembako kepada warga sekitar Mabes Bakamla RI, khususnya para pekerja harian, ojek online, tukang parkir, serta warga lainnya yang terdampak pandemi Covid-19, mulai 23 hingga 29 April mendatang. Hari ini, Selasa (28/4/2020), pembagian sembako yang tetap memperhatikan protokol kesehatan itu dipimpin oleh Kepala Biro Umum (Karoum) Bakamla RI Laksma Bakamla Amin Budi Cahyono, S.E., mewakili Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Aan Kurnia, S.Sos., M.M.
Mengawali baksi sosial bertajuk “Bakamla RI Peduli Covid-19” itu, Laksma Amin menjelaskan tentang penggunaan masker kain yang merupakan produksi anak-anak pesantren, kepada para warga yang akan menerima bingkisan dari Bakamla RI.
Pembagian masker dan sembako pun terlihat sangat tertib berkat kesigapan tim lapangan yang dikoordinir oleh Kabag TU dan Rumga Bakamla RI Kolonel Bakamla Eddy HH Panjaitan, S.H., S.E., M.M.
Seluruh warga diwajibkan menggunakan masker, antrian diatur dalam jarak satu setengah meter, pengecekan suhu tubuh menggunakan thermometer infrared, mencuci tangan dengan hand sanitizer, masuk ke bilik disinfectan untuk sterilisasi secara menyeluruh, kemudian warga dipersilahkan duduk yang telah diatur jaraknya untuk menunggu giliran pembagian sembako.
Kegiatan bakti sosial ini, walaupun mendatangkan sejumlah besar masyarakat sekitar ke lingkungan Bakamla RI/IDNCG seperti ojol, tukang tambal ban, pekerja harian, dll, tetapi tetap memperhatikan physical distancing seperti yang dianjurkan oleh pemerintah. Keseriusan dalam menerapkan protokol kesehatan terlihat mulai dari menyambut masyarakat untuk memasuki area kegiatan bakti sosial, pelaksanaan bakti sosial, hingga masyarakat meninggalkan halaman Mabes Bakamla RI.
Tak sedikit warga yang menyatakan kegembiraannya sesaat setelah menerima bigkisan yang telah dibagikan oleh Karoum Bakamla RI.
“Saya merasa sangat bersyukur bahwa dalam kondisi sulit seperti ini tiba-tiba mendapat perhatian dari Bakamla”, ucap salah seorang warga yang enggan disebut namanya. (red)