Cianjur (Pewarta.co)-Kapolri Jenderal Pol Prof HM Tito Karnavian., Ph.D menyampaikan pentingnya menjaga kebhinekaan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal tersebut disampaikan Kapolri di hadapan 5.200 Dai ketika didaulat menjadi pembicara pada Milad ke-19 Persaudaraan Muslim Indonesia (PARMUSI) yang dirangkai dengan Jambore Dai PARMUSI yang bertemakan ‘Peran dan Posisi Dai dalam menciptakan Kamtibmas’ di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Selasa, (25/9/2018).
“NKRI tidak boleh terpecah belah sehingga kita harus mempercepat pertumbuhan ekonomi dan lakukan pemerataan. Indonesia berpeluang menjadi negara yang dominan karena memiliki populasi yang besar, sumber daya alam yang melimpah dan luas wilayah yang besar. Sehingga kita harus menjaga stabilitas ekonomi minimal 5% serta menjaga stabilitas keamanan dan politik. Oleh sebab itu, pentingnya untuk bersama-sama menjaga kebhinekaan dan keutuhan NKRI,” kata Kapolri yang hadir didampingi oleh Kadiv Propam Polri Irjen Pol Drs Listyo Sigit Prabowo, MSi, Kapolda Jabar, Irjen Pol Drs Agung Budi Maryoto, M Si, Karo Provos Div Propam Polri, Brigjen Pol Drs Hendro Pandowo, MSi dan Dir Sosbud Baintelkam Polri, Brigjen Pol Drs Merdisyam, MSi.
Selain itu, Kapolri berpesan kepada Dai PARMUSI bahwa negara Indonesia adalah negara yang kuat.
“Kita harus menjaga stabilitas politik, menjaga pertumbuhan ekonomi,” pesannya.
Pada kesempatan tersebut, Kapolri menyampaikan bahwa dalam rangka menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) orang nomor satu di Polri ini mengajak bersama-sama untuk menjaga situasi agar tetap dingin walaupun semua partai, Pasangan Calon (Paslon), Calon Legislatif (Caleg) dan pendukung bersaing dalam proses demokrasi tersebut baik melalui kegiatan deklarasi damai maupun kegiatan-kegiatan yang mampu mendinginkan suasana selama penyelenggaraan Pemilu Tahun 2019.
“Polri mengajak PARMUSI yang membawahi para Dai dan Daiyah di seluruh Indonesia untuk menyampaikan pesan kamtibmas yang membawa kerukunan, kebersamaan, persatuan dan kesatuan, apalagi dalam kultur masyarakat Indonesia menganut patron klien, sehingga perilaku masyarakat dipengaruhi pendapat tokoh, khususnya tokoh agama, serta membantu memerangi Hoaks dan Hate Speech pada saat memberikan ceramah,” imbuhnya.
Disebutkan Kapolri, ia mendukung PARMUSI yang gencar melakukan program Dai Madani dengan koordinasi dan kerjasama di semua jajaran dari tingkat desa, Polsek, Polres, Polda dan Mabes Polri.
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua CDCC, Prof Dr KH Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, MA, Ketua Umum PARMUSI, Drs Usamah Hisyam dan Ketua Lembaga Dakwah PARMUSI Pusat, Ustadz. Syuhada Bahri. (ril/rks)