Jakarta (pewarta.co) – Kapolri Jenderal Pol Prof H M Tito Karnavian PhD menjadi pembicara pada acara Jambore Nasioal Da’i Parmusi dan Milad ke-19 Parmusi dengan tema Peran dan Posisi Da’i dalam menciptakan Kamtibmas di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Dalam kegiatan tersebut Kapolri didampingi oleh Kadiv Propam Polri Irjen Pol Drs Listyo Sigit Prabowo MSi, Kapolda Jabar Irjen Pol Drs Agung Budi Maryoto MSi, Karo Provos Div Propam Polri Brigjen Pol Drs Hendro Pandowo MSi, dan Dir Sosbud Baintelkam Polri Brigjen Pol Drs Merdisyam MSi.
Jambore Nasional Da’i Parmusi dan Milad ke-19 Parmusi diikuti sebanyak 5.200 Da’i PARMUSI se-Indonesia. Dalam arahannya, Kapolri menyampaikan bahwa Parmusi merupakan salah satu cikal bakal pembentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam pengarahanya Kapolri menekankan pentingnya untuk bersama-sama menjaga Kebhinekaan dan keutuhan NKRI.
“NKRI tidak boleh terpecah belah sehingga kita harus mempercepat pertumbuhan ekonomi dan lakukan pemerataan. Indonesia berpeluang menjadi negara yang dominan karena memiliki populasi yang besar, Sumber Daya Alam yang melimpah dan luas wilayah yang besar, Sehingga kita harus menjaga stabilitas ekonomi minimal 5% serta menjaga stabilitas keamanan dan politik” kata Kapolri Jenderal Pol Prof H M Tito Karnavian PhD dalam siaran persnya yang dihimpun pewarta.co, Selasa (25/9/2018).
Diakhir pengarahannya Kapolri berpesan kepada Da’i Parmusi bahwa negara Indonesia adalah negara yang kuat. “Ķita harus menjaga stabilitas politik, menjaga pertumbuhan ekonomi,” tegas Kapolri lagi.
Kapolri menyampaikan bahwa dalam rangka menghadapi pilpres dan pileg 2019 mendatang, Kapolri mengajak bersama-sama untuk menjaga situasi tetap dingin walaupun semua partai, paslon, caleg dan pendukung bersaing dalam proses demokrasi.
“Polri mengajak Parmusi yang membawahi para Da’i dan Daiyah di seluruh Indonesia untuk menyampaikan pesan Kamtibmas yang membawa kerukunan, kebersamaan, persatuan dan kesatuan, apalagi dalam kultur masyarakat Indonesia menganut Patron Klien,” tambah Kapolri.
Sehingga, sambung Kapolri, perilaku masyarakat dipengaruhi pendapat tokoh, khususnya tokoh agama, serta membantu memerangi Hoax dan Hate speech pada saat memberikan ceramah.
“Kita (Kepolisian Republik Indonesia) mendukung Parmusi yang gencar melakukan program Da’i Madani dengan koordinasi dan kerjasama disemua jajaran dari tingkat desa, polsek, polres, polda dan Mabes Polri,” tegas orang nomor satu di Polri ini.
Dalam kesempatan itu, turut hadir Ketua CDCC Prof Dr KH Muhammad Sirajuddin Syamsuddin MA, Ketua Umum Parmusi Drs Usamah Hisyam dan Ketua Lembaga Dakwah Parmusi Pusat Ustadz Syuhada Bahri. (Dedi/red)