Medan (pewarta.co) – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menghadiri acara Silaturahmi Akbar Paguyuban Pasundan serta pelantikan Pengurus Cabang Wilayah Sumatera Utara, di Gedung MICC Jalan Gagak Hitam No.1 Medan, Minggu (3/3/2019).
Hadir pada acara akbar itu, mewakili Walikota Medan Drs HT Dzulmi Eldin Msi, T Erry Nuradi, Farianda Sinik, Dandim, Kapolresta Medan, Kejari, mewakili DPRD Medan, pimpinan BUMD Pemko Medan, Organisasi Kepemudaan, Tokoh agama lintas agama, keluarga besar Paguyuban Pasundan Pusat, Sumut dan Kabupaten/Kota, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan undangan lainnya hingga mencapai 8000 orang lebih.
Pada kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Kang Emil ini menyebutkan bahwa kehadirannya pada acara itu sekaligus untuk menyampaikan salam hangat dari 5 juta warga Bandung dari berbagai daerah di Jawa Barat, untuk warga Kota Medan agar acara akbar yang digelar ini berlangsung sukses dan meriah.
Dilanjutkan Kang Emil bahwa warga Sunda Jawa Barat selalu menggunakan istilah ‘Dimana Bumi Dipijak di situ langit dijunjung’. Jadi sejak zaman kemerdekaan warga Sunda sering terlibat dalam urusan kenegaraan seperti jabatan Menlu untuk urusan perdamaian dan sebagai pihak mendamaikan setiap ada pertikaian.
“Kita sangat mengapresiasi kegiatan ini dan kepada warga Sunda selalu menjaga persatuan dan kesatuan sehingga kehadiran warga Sunda selalu diperhitungkan karena menyatu dengan warga asli daerah,” katanya yang disambut tepukan oleh hampir 8000 orang undangan itu.
Acara yang telah dikemas dengan apik tersebut diawali dengan pembacaan kalam ilahi dan diteruskan dengan acara kesenian khas Suku Sunda pencak silat Cimande dan kesenian khas Sunda lainnya.
Ketua Paguyuban Pasundan Sumut Dr Yohny Anwar, MM,MH dalam sambutannya mengatakan, selain silaturahmi akbar dan pelantikan pengurus, acara ini juga turut menggelar seminar sehari tentang keberadaan Jalan PWS dan Pasundan yang tidak asing lagi bagi warga Kota Medan.
Sejak abad ke 19 atau tahun 1875 , jelas Yohny Anwar lagi, 250 pekerja suku Sunda masuk Sumut dan pada tahun 1977 kedua nama jalan itu jalan PWS dan Pasundan secara bersama diresmikan.
Dijelaskannya, suku Sunda terkenal dengan keguyubannya dan disetiap daerah di Indonesia keberadaan suku Sunda sangat diperhitungkan termasuk di Medan dan Kabupaten/ Kota lainnya.
Pada acara itu juga dilantik secara simbolis 10 pengurus paguyuban pasundan di Kabupaten/Kota masing-masing daerah Medan, Tebingtinggi, Deliserdang, Asahan, Sergai, Binjai, Tanjungbalai, Pematang siantar dan Langkat. (red)