Medan (Pewarta.co)-Dalam Program Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bekerjasama dengan PT Unilever Indonesia, setidaknya untuk area Sumatera, hampir 30 kabupaten/kota sudah mendapat sosialisasi dari HeartIndo.
“Secara total hampir 1,5 juta siswa sekolah dan santri sudah dan akan turut serta kembali dalam mensukseskan program tersebut,” ujar pendiri HeartIndo, dr. Apsari DK, MARS, Senin (13/9/2021).
Menurutya, hal itu penting untuk dilakukan, mengingat PHBS merupakan upaya preventif dan modal dalam menghadapi serangan berbagai macam penyakit dan menjadi andil besar dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Indonesia.
PHBS sendiri, memiliki indikator, baik untuk individu, keluarga maupun sekolah/ pesantren. Sekolah dasar dan pesantren memang lingkup yang tepat, dalam memulai sebuah kebiasaan, selain usianya masih dini, juga diharapkan para siswa dan santri dapat menjadi individu teladan bagi teman-temannya dan keluarga sedari dini.
“Dan jika ini tercapai, maka sekolah dapat memprovokasi lingkungan sekitar untuk bergiat dalam menerapkan PHBS, sehingga tercipta lingkungan yang sehat,” ujarnya.
Menurut dr. Apsari DK, MARS di tengah semakin maraknya Covid 19 seperti sekarang ini, program ini dirasa menjadi sangat relevan untuk terus digiatkan dan tentu tidak menyurutkan langkah HeartIndo dalam pandemik ini, untuk melakukan berbagai kegiatan yang mengajak pada pola-pola kebersihan.
Di samping itu berdasar data, tingkat kesakitan dan kematian karena diare, seperti data 2017 ke 2018 kalaupun angkanya mengalami pergolakan kadang naik kadang turun tetap mengkhawatirkan dari 4.274.790 kasus menjadi 4.504.324 (pusdatin.kemkes.go.id), belum lagi ditambah kasus covid sebanyak 4.100.138 (coronavirus data per 2/9/21).
Disebutkannya, beberapa tatanan hidup bersih sehat nanti akan diingatkan kembali pada saat training untuk dibiasakan pada kehidupan sehari-hari seperti; tahapan cuci tangan yang benar di air mengalir, cara menggosok gigi yang baik dan tepat, kebersihan diri, kebersihan lingkungan, makanan sehat, memilih cemilan sehat, pengolahan sampah dan bijak plastik.
Selain itu, ada beberapa program tambahan seperti; pasar sehat, dokter kecil, pengobatan massal, dan seterusnya hingga pembangunan sarana kebersihan.
Sosialisasi akan dilakukan dengan mengadakan training (Training of Trainers), yang nantinya akan banyak dijelaskan tahapan-tahapan kebersihan secara lengkap kepada para utusan guru dan santri, kemudian meneruskannya kepada siswa/ santri, untuk dilaksanakan dan diterapkan.
“Selanjutnya nanti juga akan ada monitoring agar tujuan dari program ini tercapai, dan membantu mewujudkan lingkungan peserta training yang lebih baik dari sebelumnya,” katanya.
Untuk protokol ToT, sama seperti tahun sebelumnya yaitu dilakukan secara daring, agar aman sekaligus untuk mendukung upaya pemerintah dalam menekan jumlah angka Covid 19. Dan jika harus ditempuh dengan jalan tatap muka, maka beberapa prosedur ketat akan dilakukan, seperti; keterangan bebas covid, penerapan 5M, vaksin lengkap dan seterusnya.
Ia merincikan, jumlah sasaran PHBS pada tahun 2021 ini adalah
1. Kota Banda Aceh, 87 SD & 2 Ponpes
2. Kab. Aceh Besar, 213 SD & 1 Ponpes
3. Kab. Aceh Timur, 329 SD & 1 Ponpes
4. Kota Lhoksumawe, 73 SD & 2 Ponpes
5. Kab. Madina 409 SD & 2 Ponpes
6. Kab. Tanah Datar, 312 SD & 1 Ponpes
7. Kota Padang Panjang 63 SD & 1 Ponpes
8. Kota Payakumbuh 85 SD & 1 Ponpes
Total coverage untuk wilayah Sumatera secara total nanti berkisar 286.000 siswa/santri, dan total seluruh Indonesia sekitar 2 juta siswa/ santri pada 2021 ini.
Banyaknya jumlah capaian yang sudah diraih bukan pekerjaan yang baru saja dilakukan, namun sudah sejak awal 2009 oleh pendiri HeartIndo yaitu dr. Apsari DK, MARS dengan tim hingga sekarang.
“Terbukti semua edukasi tersebut sangat penting dan diperlukan apalagi untuk menghadapi masa-masa seperti sekarang ini. Seperti kita lihat, cara mencuci tangan yang baik dan benar kembali digaung-gaungkan, dan menjadi syarat penting agar terhindar dari infeksi virus Covid 19. Hal yang dulu mungkin dianggap remeh dan tidak penting nyata sangat membantu kita agar terhindar dari berbagai serangan penyakit,” kata dr. Apsari DK, MARS.
Dalam sosialisasi nanti akan dilakukan dengan cara yang santai, simple dan mudah dipahami, serta menggunakan bahan-bahan yang halal dan aman, untuk mendukung ikhtiar kita dalam memerangi wabah Covid 19 ini. Sekaligus juga, mendukung Indonesia menjadi produsen produk halal dunia.
Disebutkannya, dalam rangkaian pelaksaannya pihak Heartindo akan melibatkan dan bekerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan & Kementrian Agama.(gusti)