Medan (Pewarta.co)-Akibat arogansi Lurah Pandauhilir, Kecamatan Medan Perjuangan, Faisal Harahap membuat warga Linkungan III marah besar lantas menggeruduk kantor lurah tersebut.
Marahnya warga disebabkan, Faisal Harahap yang sudah menjabat lurah di kelurahan tersebut, telah menjadikan kekuasaanya sebagai alat melukai hati warganya seperti, memberhentikan Wati Suryani dari jabatan Kepling III Kelurahan Pandauhilir, Kecamatan Medan Perjuangan tanpa sebab.
Untuk itulah warga lingkungan III langsung mendatangi kantor lurah, Rabu (6/4/2022) tak lain ingin menanyakan kenapa Wati Suryani dicopot dari posisi kepling tanpa sebab.
Kehadiran warga langsung disambut Kasi Trantif Aposan Sinaga, sebab lurah tak hadir karena sakit. Di depan Haposan Sinaga warga dengan berbagai etnis langsung menanyakan kenapa kepling mereka Wati Suryani dicopot dari jabatan tanpa ada salah sedikit pun.
Mendengar pertanyaan tersebut, Haposan tak bisa menjawab dikarenakan dia hanya sebagai kasi trantif di kelurahan. Sementara masalah pengangkatan kepling ataupun pencopotan tambah Haposan, semua kebijakan dilakukan di kantor camat.
“Kami hanya menerima ataupun menampung keluhan warga yang dibahas dikantor camat. Sementara pencopotan ibu Wati Suryani apa masalahnya saya tidak tahu, walau saya pernah menasehati lurah agar jangan ada pencopotan bagi sembilan kepling yang didalamnya ada ibu Wati Suryani,” katanya.
Dikatakan, apalagi pihak kelurahan dengan para kepling sudah merasa dekat seperti saudara, Namun saya bingung kenapa bisa ada pencopotan.
“Terus terang saya tak bisa berbuat banyak, tapi saya sangat kecewa,” ucapnya dengan nada pelan.
Sementara tokoh masyarakat Linkgkungan III, Erdizon didampingi beberapa warga seperti, Rusli Ginting, Kalim Sentosa, Muimui, Ahok dan Surianto serta beberapa warga lainnya msngatakan, sangat kecewa atas sikap arogansi Lurah Pandauhilir Faisal Harahap yang telah memberhentikan Wati Suryani tanpa sebab dan digantikan dengan Muhammad Afdan Syakuro.
Padahal, M Afdan Syakuro notabenenya bukanlah warga lingkungan III, melainkan warga lingkungan IV Kelurahan Pandauhilir, Kecamatan Medan Perjuangan dan saat ini menetap di Kampung Kolam Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang.
“Sebutkan apa salah buk Wati, dan kami juga tidak tau sepak terjang M Afdan Syakuro sebagai kepling kami. Artinya selaku lurah ya bersikap adil saja,” kata Erdizon.
Sementara warga etnis Tionghoa, Muimui yang kecewa dengan lurah Faisal Harahap mengatakan, merasa heran dan ingin tau apa salah Wati Suryani sehingga ia dicopot.
“Kami warga Tionghoa merasa terpanggil untuk membela ibu Wati Suryani. Sebab selama ini ia sebagai kepling, tak pernah melukai perasaan kami selaku warga,” katanya yang diaminkan Ahok.
Sedangkan Surianto mengatakan, ada saya dengar kalau lurah membuat angket dukungan dari masyarakat terhadap M Afdan Syakuro. Tapi tidak sesuai harapan, sebab hanya delapan KK yang mendukung. Artinya tak lulus verifikasi.
“Kedelapan KK itupun diminta secara paksa oleh Afdan. Sementara yang merasa kecewa ibuk Wati diganti lewat tandangan berjumlah 200 KK dari jumlah total warga Link III yaitu,260 KK,” kata Surianto yang diiyakan oleh Muimui.
Munurut Surianto, pihaknya takkan berhenti mempertanyakan kenapa Lurah Pandauhilir mencopot Wati Suryani sebagai Kepling Link III sampai mendapat jawaban yang benar- benar dari lurah, sehingga warga dapat menerimanya dengan tangan terbuka.
“Kita siap menerima kalau Wati Suryani sebagai kepling dicopot akibat melakukan kesalahan. Tapi kami ingin tau bentuk kesalahan tersebut,” ucapnya lagi.
Dan merasa tak puas, warga Link III Kel Pandauhilir Kec Medan Perjuangan mendatangi kantor Camat di Jalan Sehati guna menanyakan prihal pencopotan Wati Suryani. Apalagi Faisal Harahap juga mencopot Azhari Effendi sebagai kepling IV dua tahun lalu tanpa sebab.
Camat Medan Perjuangan, Zul Ahyudi Solin yang diwakili Sekcam La Ode Muh Iqbal mengatakan, coba cek ulang tempat tinggal M Afdan Syakuro yang menjabat kepling Link III Kelurahan Pandauhilir, Kecamatan Medan Perjuangan. (ril)