Medan (Pewarta.co)-Memasuki usia ke-73 tahun, Universitas Sumatera Utara (USU) kian meneguhkan diri sebagai kampus kebanggaan Sumut yang berdaya saing global. Rektor USU, Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si., menegaskan transformasi besar-besaran yang dilakukan mampu mengantar USU meraih sederet capaian prestisius, mulai dari akreditasi internasional hingga pengakuan di panggung dunia.
Pencapaian tersebut dipaparkan dalam Sidang Terbuka Dies Natalis ke-73 USU di Gedung Auditorium, Rabu (20/8/2025), yang turut diisi orasi ilmiah oleh dr. Inke Nadia Diniyanti Lubis, PGDipPID M.Ked(Ped)., Sp.A., Ph.D. Kegiatan ini juga dihadiri secara virtual oleh Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi RI Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D., serta Ketua Majelis Wali Amanat USU Jenderal Polisi (Purn) Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H.
Dalam paparannya, Prof. Muryanto mengungkapkan bahwa saat ini USU memiliki 28 Program Studi (Prodi) berakreditasi internasional dari lembaga bereputasi. Selain itu, 81 Prodi berhasil naik status menjadi unggul.
“Capaian ini menunjukkan bahwa selain diakui di tingkat nasional, USU juga memenuhi standar global,” ujarnya.
Secara keseluruhan hingga 2025, ada 74 Prodi (42 persen) yang meraih predikat baik sekali, 18 Prodi (10 persen) predikat baik, dan 3 Prodi (2 persen) masih berstatus akreditasi minimum karena baru berdiri.
Rektor menegaskan bahwa momentum usia ke-73 menjadi refleksi kerja keras dalam mewujudkan visi kampus unggul. USU menerjemahkannya melalui enam program prioritas: kelembagaan dan tata kelola adaptif, adaptasi tugas Tridarma, penataan infrastruktur, digitalisasi kampus, pengembangan enterprise kampus, serta perluasan kerja sama.
Di bidang inovasi pembelajaran, USU memperkenalkan program plug & play berbasis digital dengan melibatkan 12 Prodi berakreditasi internasional mulai semester ganjil 2025/2026.
“Inovasi pembelajaran digital membuat inklusivitas pendidikan jadi prioritas utama. Melalui Digital Learning Center, tersedia layanan bagi disabilitas, virtual laboratory, perpustakaan digital, hingga ragam sumber pembelajaran modern,” jelas Prof. Muryanto.
Dalam lima tahun terakhir, USU mengalokasikan Rp246,9 miliar untuk 3.659 penelitian, termasuk 149 riset kolaboratif senilai Rp65 miliar. Untuk riset unggulan 2020–2025, tercatat 363 penelitian dengan pendanaan Rp43,13 miliar, sementara publikasi kolaboratif bersama BRIN menghasilkan 12 publikasi dengan dukungan Rp2,2 miliar.
Capaian publikasi ilmiah 2024–2025 juga menorehkan prestasi, dengan 2.767 publikasi nasional dan internasional, termasuk 2.526 di indeks Scopus dengan lebih dari 18.000 sitasi.
“Bahkan pada Hari Teknologi Nasional kemarin, 27 dosen USU diundang Presiden di ITB karena memiliki H-index di atas 15,” ungkapnya.
Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, Togap Simangunsong, mewakili Gubernur Sumut Bobby Afif Nasution, menegaskan kontribusi alumni USU sangat besar di berbagai sektor: industri, ekonomi, akademisi, hingga tokoh masyarakat.
“USU bukan hanya kebanggaan Sumut, tapi juga pusat lahirnya gagasan dan inovasi sesuai kebutuhan zaman,” ucap Togap membacakan sambutan Bobby.
Pemprov Sumut pun memperkuat kerja sama dengan USU, mulai dari program beasiswa, magang mahasiswa berprestasi, hingga dukungan riset berbasis lokal di sektor pertanian, energi terbarukan, lingkungan, dan transportasi.
“Kami percaya, hasil riset ilmiah bisa jadi bahan kebijakan publik sekaligus solusi nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
USU juga tercatat aktif mengirim mahasiswa dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik. Sepanjang 2021–2025, ribuan mahasiswa terlibat, dengan 2.066 peserta pada 2022 sebagai jumlah tertinggi. Pada 2024, sebanyak 208 mahasiswa ikut KKN internasional di Danau Toba, Thailand, Malaysia, dan Filipina.
Berdasarkan pemeringkatan World University Rankings 2025, USU berada di posisi 1.001 dunia, dan menempati peringkat 801–1.000 menurut Times Higher Education. Pencapaian ini, kata Prof. Muryanto, menjadi bukti nyata bahwa USU sedang menapaki jalur menuju universitas kelas dunia.
Hingga kini, USU memiliki 42.687 mahasiswa, 1.535 dosen, 2.336 tenaga kependidikan, serta 266.934 alumni yang telah berkiprah di berbagai bidang. Dari total dosen, 845 orang bergelar doktor, 208 berstatus profesor, dan 539 dosen mengantongi sertifikat kompetensi bidang.
Dengan mengusung tema “Inovasi Bersama, Berdampak Semua”, rektor mengajak seluruh civitas akademika, pemerintah, dunia usaha, hingga masyarakat luas untuk terus berkolaborasi demi mewujudkan generasi emas 2045. (gusti)
