Medan, PEWARTA.CO | Program USAID PRIORITAS terus mendukung Pemerintah Provinsi Sumatera (Pemprovsu) menyediakan layanan pendidikan bermutu. Selama 2013-2016, program ini telah melatih lebih dari 23 ribu orang pendidik. Sekitar 17.000 orang lebih, dilatih menerapkan pembelajaran aktif dan manajemen berbasis sekolah (MBS). Sedangkan 6.000 sisanya dilatih menggunakan buku bacaan berjenjang.
“Kami menghibahkan 1,2 juta buku bacaan berjenjang untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa sekolah dasar di Sumut. Buku-buku ini telah kami distribusikan kepada 1,710 SD/MI,” terang Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Sumut Agus Marwan, saat menyampaikan Laporan Kinerja Program Tahun 2016, di Kantor Gubernur Sumatera Utara, Rabu (1/2).
Agus Marwan mengatakan lebih lanjut, pihaknya juga mendukung gerakan literasi sekolah (GLS) yang dicanangkan pemerintah pusat.
Dukungan itu diwujudkan melalui pelatihan pengembangan budaya baca, hibah buku dan advokasi. Sudah empat daerah yang mendeklarasikan diri sebagai kabupaten/kota literasi. “Keempat daerah itu adalah Labuhanbatu, Serdang Bedagai, Binjai dan Tebingtinggi. Kami berharap April tahun ini, Sumatera Utara bisa mendeklarasikan diri sebagai provinsi literasi keempat di Indonesia,” tambahnya.
Risno Moriana Simanullang, guru kelas 3 di SDN 173425, Doloksanggul, Humbang Hasundutan (Humbahas) mengakui manfaat pelatihan yang diterima dari USAID PRIORITAS. Setelah dilatih menggunakan buku bacaan berjenjang, Ia bisa menggunakan teknik yang tepat agar siswa memahami isi buku bacaan. Bahkan siswanya kini telah berani memberi komentar atas isi buku yang dibacanya.
Sekretaris Daerah Pemprovsu (Sekdaprovsu) Hasban Ritonga mengapresiasi pencapaian kinerja program USAID PRIORITAS. Menurutnya, dukungan ini sangat strategis meningkatkan mutu pendidikan di Sumut. “Sektor pendidikan ini merupakan prioritas pembangunan. Bahkan undang-undang mengamanatkan 20 persen APBD untuk menunjang proses pendidikan, agar kita bisa mencetak generasi yang berkualitas,” terangnya. (MB)