Medan (Pewarta.co) – Menjelang penutupan tahun 2021, Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) berencana meluncurkan dua indeks saham berbasis lingkungan hidup. Kedua indeks tersebut diberi nama ESG Quality 45 IDX Kehati dan ESG Sector Leaders IDX Kehati.
Sebelumnya, sudah terdapat satu indeks saham yaitu Indeks saham SRI-KEHATI yang diluncurkan pada 8 Juni 2009 lalu hasil kerja sama BEI dan KEHATI.
“Isu lingkungan hidup menjadi kian strategis di tengah tren pemanasan global yang harus segera diantisipasi,” kata Kepala Kantor Perwakilan BEI Sumatera Utara Muhammad Pintor Nasution, Jumat (10/12/2021).
Bencana alam yang mengancam keberlangsungan hidup manusia di bumi menjadi kepedulian yang harus terus digaungkan. Yayasan KEHATI berdiri sejak tahun 1994 aktif menghimpun dan mengelola sumber daya dalam bentuk dana hibah, konsultasi dan berbagai fasilitas untuk menunjang berbagai program pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia dan pemanfaatannya secara adil dan berkelanjutan.
Dijelaskannya, KEHATI bertindak sebagai katalisator untuk menemukan cara-cara inovatif dalam melestarikan, mengelola dan memanfaatkan keanekaragaman hayati Indonesia secara berkelanjutan.
“Hal tersebut dibuktikan dengan adanya berbagai bentuk kerja sama yang dijalin dengan lembaga-lembaga yang dapat mendukung visi dan misi KEHATI, seperti pemerintah pusat dan daerah, komunitas bisnis, perguruan tinggi, LSM, asosiasi profesi, maupun media massa,” kata Pintor.
Menurutnya dukungan berbagai pihak ini dilakukan untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati Indonesia dari kemusnahan, sehingga manfaat dari kelestarian keanekaragaman hayati dapat dirasakan hingga generasi penerus kelak.
Setelah meluncurkan Indeks SRI-KEHATI yang menyeleksi 25 saham terbaik berbasis ESG (Environment, Social dan Governance), kali ini KEHATI bersama BEI kembali meluncurkan indeks saham baru berdasarkan prinsip ESG dengan menambahkan rangkaian kriteria baru sesuai kebutuhan pasar.
Ketiga indeks saham KEHATI memiliki kriteria awal yang sama saat melakukan seleksi terhadap total saham yang tercatat dalam perhitungan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
KEHATI melakukan seleksi awal dengan melihat pada kinerja keuangan dan likuiditas saham, serta tidak mengikutsertakan saham-saham perusahaan yang ada di sektor rokok, senjata, berkaitan dengan pornografi, alkohol, batu bara, nuklir, unsur perjudian dan yang berkaitan dengan penggunaan pestisida.
Seleksi berikutnya, KEHATI memberikan bobot 75% untuk penilaian ESG dan 25% seleksi terhadap isu-isu kontroversial perusahaan. Khusus untuk ESG, pembobotan environment sebesar 30%, social sebesar 30% dan governance sebesar 40%.
Environment terdiri atas produk dan inovasi berkelanjutan, sumber daya alam, penggunaan energi, emisi gas rumah kaca, dan manajemen limbah. Social mencakup training & development, labor practices, occupational health and safety, product & client liability, local community.
Sementara governance mencakup perlindungan hak pemegang saham, dewan komisaris & direksi, keterbukaan informasi, etika bisnis, dan praktek manajemen keberlanjutan. Terdapat total 69 indikator yang menjadi penilaian ESG.
Setelah melewati seleksi awal, tahap berikutnya masuk kepada seleksi khusus untuk mendapatkan konstituen saham yang masuk dalam perhitungan ESG Sector Leaders IDX KEHATI (ESGSKEHATI).
Indeks baru ini berisikan saham-saham dengan hasil penilaian kinerja ESG di atas rata-rata sektornya serta memiliki likuiditas yang baik. Klasifikasi industri mengacu kepada IDX Industrial Classification (IDX-IC). Tidak ada batasan jumlah saham untuk menjadi konstituen indeks ESGSKEHATI.
“Syaratnya, saham yang memiliki nilai ESG di atas nilai rata-rata sektornya akan terpilih menjadi konstituen. Apabila tidak terdapat saham pada satu atau lebih sektor di seleksi awal, maka dimungkinkan tidak terdapat saham perwakilan dari sektor tersebut di Indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI,” tuturnya.
Evaluasi untuk menyeleksi konstituen ESGSKEHATI dilakukan setiap enam bulan. Per Desember 2021 total konstituen indeks ESGKEHATI ada 48 saham.
Saham-saham di sektor finansial menempati bobot paling besar sebanyak 45,22%, disusul sektor infrastructure 17,85%, sektor industrial 10,5%, basic materials 10,49%, consumer non cyclicals 8,32%, healthcare 2,64%, property & real estate 1,76%, energi 1,67% dan consumer cyclicals 1,13%.
Indeks kedua yang diluncurkan KEHATI akhir tahun ini adalah ESG Quality 45 IDX KEHATI (ESGQKEHATI). Indeks ini berisi 45 saham terbaik dari hasil penilaian kinerja ESG dan kualitas keuangan perusahaan serta memiliki likuiditas yang baik.
Seleksi khusus dilakukan dengan melihat pada indikator profitabilitas yang dilihat dari return on equity (ROE), solvabilitas yang tercermin dari debt to equity ratio (DER), dan stabilitas yang diukur dari earnings variability (EV).
Dari ketiga elemen yang mencerminkan quality score ditambah dengan KEHATI ESG Score, dipilih 45 saham dengan nilai total terbaik untuk menjadi konstituen ESGQKEHATI. Evaluasi untuk menyeleksi saham-saham dalam perhitungan ESGQKEHATI dilakukan setiap enam bulan sekali.
Dari 45 saham yang masuk ke dalam indeks ESGQKEHATI bobot saham terbesar berasal dari sektor financial 46,11%, infrastructure, 15,18%, consumer non cyclicals 11,73%, industrial 11,11%, basic materials 5,89%, technology 8,4%, healthcare 2,79%, energy 1,76%, consumer cyclicals 1,36%, property & real estate 0,76%, transportation & logistic 0,46%.
Indeks ESGKEHATI dan ESGQKEHATI akan diluncurkan pada 20 Desember 2021 dan tahap sosialisasi akan dilakukan hingga 24 Desember 2021. Jika dihitung sejak 1 Juni 2016 yang menjadi tanggal perhitungan basis kedua indeks ini, maka kenaikan indeks hingga Desember 2021 sebesar 23,62% untuk ESGSKEHATI, dan 21,89% untuk ESGQKEHATI. (gusti)