Jakarta (Pewarta.co) – Transformasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam berbagai aspek sangat krusial untuk mendukung UMKM yang berdaya saing.
Bank Indonesia memberikan berbagai dukungan untuk mendorong transformasi UMKM menjadi lebih inovatif, kreatif dan adaptif.
“Langkah ini bertujuan untuk memperluas akses pasar, memperkuat jaringan rantai pasok, dan meningkatkan akses pembiayaan, sehingga UMKM dapat lebih berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia Anastuty K, dalam keterangan tertulis dilansir Senin (5/8/2024).
Karya Kreatif Indonesia (KKI) tahun 2024 yang digelar Bank Indonesia (BI) disinergikan dengan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI), mengangkat tema wilayah Sumatera Utara dengan tagline #HamajuonNagari yang bermakna “Kemajuan Negeri”. Kegiatan berlangsung pada Kamis -Minggu (1-4/7/2024) di Hall A & B Jakarta Convention Center (JCC).
Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumatera Utara sebagai tuan rumah, tentu mengangkat tema daerah itu. Tak heran, pada pembukaannya, Kamis (1/8/2024), nuansa Sumatera Utara kental sekali seperti pakaian ulos dan lagu Batak. Ini tentu sesuai tagline Hamajuon Nagari.
Kegiatan bertema tersebut “Sinergi Memperkuat Ekonomi dan Keuangan Digital serta Inklusif untuk Pertumbuhan yang Berkelanjutan”.
Penyelenggaraan KKI 2024 merupakan bentuk selebrasi hasil pembinaan dan pendampingan kepada UMKM yang dilakukan Bank Indonesia berkolaborasi dengan stakeholders dalam rangka mendorong UMKM naik kelas.
Rangkaian kegiatan berupa pameran, pagelaran karya kreatif, pesona kopi & teh nusantara, launching BSPI 2030 dan Buku Listen and Design on MSME, Casual Talk_& Aktivasi, Business Matching Ekspor & Pembiayaan.
KKI 2024 menampilkan lebih dari 350 UMKM binaan dan mitra dari 46 wilayah secara offline dan 900 UMKM pada website www.karyakreatifindonesia.co.id.
Di pameran itu terdapat berbagai koleksi produk UMKM wastra (ulos, batik, tenun, dan songket), kriya, aksesoris, home decor, kopi, teh, camilan nusantara, dan kuliner.
Sedangkan UMKM yang melakukan pameran online sebanyak 900 UMKM melalui website KKI (www.karyakreatifindonesia.co.id).
Perluasan partisipasi UMKM pada pameran baik secara offline maupun online antara lain dengan menampilkan Pesona Kopi dan Teh Nusantara, serta keterlibatan UMKM sektor home décor, dengan mengusung konsep showcase yang terintegrasi.
Berbagai kebaruan dan penguatan dalam penyelenggaraan KKI 2024 tercermin pada bentuk kegiatan, substansi yang diangkat dengan memperkuat isu inovasi dan keberlanjutan, fasilitasi business matching ekspor dan pembiayaan, pagelaran karya kreatif, penyediaan booth edukasi, serta pameran produk UMKM unggulan.
Di era digital ini, sebutnya, UMKM perlu melakukan transformasi yang signifikan dalam proses produksi, teknik pemasaran, pengelolaan keuangan dan pengembangan rantai pasok.
Dalam hal proses produksi, UMKM didorong untuk mengadopsi teknologi dan digitalisasi terkini guna meningkatkan kuantitas, kualitas, dan kontinuitas, serta menerapkan praktik berkelanjutan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Penguatan teknis pemasaran, dengan mengoptimalkan penggunaan platform digital, termasuk media sosial dan e-commerce, diharapkan dapat menjangkau pasar global dan segmen konsumen yang lebih luas, serta memberdayakan berbagai kelompok masyarakat.
“Dari sisi pengelolaan keuangan, pelaku UMKM perlu menguasai penggunaan aplikasi dan teknologi finansial yang memudahkan pencatatan keuangan,” katanya.
Menurutnya, kompetensi keuangan digital, tidak hanya membantu pengelolaan keuangan yang lebih baik tetapi juga memfasilitasi akses terhadap pembiayaan, terutama bagi kelompok yang kurang terlayani oleh sistem perbankan tradisional.
Selain itu, menurutnya, pelaku UMKM perlu menjalin kemitraan dengan perusahaan besar untuk dapat masuk dalam ekosistem ekspor secara inklusif dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua UMKM.
Salah satu kunci keberhasilan dalam melakukan transformasi pada UMKM tersebut di atas adalah dukungan kolaborasi yang erat dan sinergis dengan seluruh stakeholders dalam rangka peningkatan kualitas dan daya saing produk UMKM serta penguatan semangat bangga, cinta, beli dan menggunakan produk dalam negeri. (gusti)