Jakarta (Pewarta.co) – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kain Indah Tapis Lampung turut meramaikan Festival Ekonomi Keuangan Digital (FEKDI) x Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2024.
Event digelar Bank Indonesia dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, juga didukung Kementerian/Lembaga terkait serta asosiasi serta industri ini berlangsung sejak Kamis hingga- Minggu (4/8/2024) di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta.
UMKM asal Lampung itu memboyong tapis, seni kerajinan tradisional sulam benang emas pada kain berserat yang dilakukan masyarakat di provinsi itu. Seni kerajinan itu merupakan sulaman tangan secara manual dari benang emas yang dibentuk secara detail di atas kain yang menghasilkan corak warna cerah namun elegan.
Berdiri sejak 1998, UMKM ini berinovasi agar bisa membidik anak muda untuk mencintai budaya Lampung dan melestarikannya. Di tangan Kain Indah Tapis Lampung, sulam khas daerah itu biasanya dilakukan ke kain biasa sebagai media sulam, kini diaplikasikan ke bahan jeans.
Jadilah, kemeja/jaket berbahan jeans polos itu tampil beda lantaran ada tapis sulam memenuhi bagian depannya.
“Bagaimana caranya supaya anak muda itu biar tetap melestarikan budaya Lampung, maka kita ciptakan tapis sulam di bahan jeans agar seni tradisional ini juga disukai kalangan tersebut. Target pasar kita memang juga anak muda,” tutur Uly Istiqomah, Marketing Indah Tapis Lampung, Minggu (4/8/2024) di JCC, Jakarta.
Dia yakin, kalangan muda akan menyukai inovasi tersebut, karena outfit moderen yang disusupi unsur tradisional juga tak kalah apik.
“Ini agar para anak muda tetap melestarikan budaya Lampung. Kain tapis sulam ini tidak hanya cocok untuk kondangan, tapi ternyata juga bisa diinovasi dan elok untuk dipakai bergaya santai ala anak muda,” ujarnya.
Uly menyebut, untuk satu potong kemeja atau jaket jeans tapis sulam itu harganya mulai Rp500 ribu sampai Rp2 juta. Diakuinya, memang agak susah membuat tapis sulam diaplikasikan ke kain berbahan jeans yang keras dan kaku.
Diungkapkannya, produk tapis sulam yang dihasilkan biasanya dibuat tidak sama, dan handmade.
“Koleksi-koleksi kita semua ini semuanya khusus dibuat handmade,” ucapnya.
Tak hanya baju, tapis sulam juga diaplikasikan ke rok, tas, dan juga topi. Dia mengaku senang karena BI Lampung pernah memesan produk UMKM itu untuk 100 pieces tas. (gusti)